Mukomuko, (Antara) - Calon legislatif dari Partai Gerindra Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Nurlaini, bertekad meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) perempuan di daerah itu melalui berbagai pelatihan dan seminar agar mereka mengerti berpolitik sebagai bagian untuk membangun bangsa.
"Memang visi dan misi saya seperti itu agar gender di daerah ini berjalan," kata Calon Legislatif (Caleg) dari Partai Gerindra, Nurlaini, di Mukomuko.
Nurlaini mengatakan hal itu mengingat masih sedikitnya perempuan perempuan di daerah itu yang memiliki kesadaran untuk terlibat langsung dalam politik praktis.
Menurut ibu lima anak ini, perempuan menjadi calon legislatif (Caleg) untuk DPRD setempat saat ini hanya sebagai pelengkap saja agar aturan perempuan harus mengisi kuota 30 persen bisa tercapai.
Bukan, kata dia, karena keinginan sendiri untuk mengabdi minimal memperjuangkan kaum perempuan di lembaga legislatif.
Ia mencontohkan, dirinya pada Pemilu 2014 tercatat tiga kali maju sebagai caleg di partai yang berbeda pada pencalonan pertama dan kedua.
"Saya jadi caleg pertama dan kedua gabung dengan Partai Golkar dan mewakili daerah pemilihan Mukomuko dua dan satu," ujarnya.
Sekarang, kata dia, dirinya maju kembali menjadi caleg bergabung dengan Partai Gerindra nomor urut dua di dapil Mukomuko dua.
Terkait perempuan yang maju jadi caleg sebagai pelengkap, menurut dia, itu sudah termasuk pelecehen karena kata pelengkap itu termasuk terpaksa maju menjadi caleg.
Ia menjelaskan, banyak dampak perempuan terpaksa jadi caleg. Seperti di Desa Sari Bulan ada caleg perempuan yang tidak bersedia melepaskan jabatannya sebagai bendahara desa.
"Itu salah satu contoh kalau dia itu tidak mau jadi caleg. Dan dia tidak mau melepaskan jabatannya sebagai bendahara desa," ujarnya lagi.
Tidak hanya di desa itu, kata dia, masih ada dua desa lagi di daerah itu yang tidak bersedia mundur dari posisinya sebagai bendahara desa.
Lebih lanjut, ia menyatakan, visi dan misinya menjadi caleg itu tidak ingin terlalu berjanji tetapi akan berupaya memperjuangkan perempuan di daerah itu.
"Kalau bukan anggota DPRD yang perempuan memperjuangkan lalu siapa lagi," ujarnya lagi. ***1***