Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengapresiasi atas pendirian Koperasi Perempuan Pelestari Hutan (KPPH) di Kabupaten Rejang Lebong yang memproduksi aneka kuliner berbahan baku dari hutan di daerah itu.
"Dengan memanfaatkan sumber daya hutan mereka membuat produk-produk turunan tanpa merusak hutan, sehingga ini hal yang positif sekali," kata Gubernur Rohidin Mersyah usai menyaksikan peresmian KPPH Rejang Lebong di Ruang Pola Pemkab Rejang Lebong, Rabu.
Dia menjelaskan, keberadaan Koperasi Perempuan Pelestari Hutan tersebut harus didukung semua pihak mengingat pelaku ekonomi ideal, ekonomi kreatif, ekonomi digital, ekonomi hilirisasi produk merupakan ekonomi masa depan yang akan menjadi pengendali ekonomi.
Kehadiran Koperasi Perempuan Pelestari Hutan Rejang Lebong ini, kata dia, pesannya sudah mengusung konsep ekonomi hijau, ekonomi masa depan dengan menghasilkan produk makanan olahan yang berasal dari hutan bukan kayu.
Pada acara peresmian Koperasi Perempuan Pelestari Hutan Rejang Lebong oleh Gubernur Bengkulu ini juga diisi dengan penandatangan kerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu (UNIB) serta penyerahan bantuan sebesar Rp37 juta yang berasal dari Rights and Resources Initiative (RRI).
Sementara itu, Ketua Koperasi Perempuan Pelestari Hutan (KPPH) Rejang Lebong, Rika Nofrianti menyebutkan bahwa koperasi yang mereka bentuk ini sudah memiliki 20 orang anggota dari Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan (KPPL) yang tersebar di beberapa kecamatan di Rejang Lebong.
"Koperasi kami ini bukan simpan pinjam tetapi memproduksi olahan hasil hutan bukan kayu seperti kecombrang, nangka, rebung, alpukat dan pembibitan aneka jenis pohon," kata dia.
Menurut dia, KPPH ini sebagai wadah guna membantu kalangan ibu-ibu yang menjadi perajin makanan olahan yang selama ini kesulitan mengembangkan diri maupun memasarkan hasil produknya.
Anggota KPPH itu selain berasal dari empat KPPL pengelola kawasan hutan yang sudah memiliki perizinan resmi juga berasal Komunitas Perempuan Penyelamat Situs Warisan Dunia (KPPSWD) yang berasal dari kelompok perempuan muda.
"Selama ini KPPL ini sudah berproduksi namun mereka kesulitan dalam pemasarannya, dengan hadirnya Koperasi Perempuan Pelestari Hutan ini diharapkan bisa membantu pemasaran maupun pengembangan usaha masing-masing KPPL," demikian Rika Nofrianti.
Gubernur apresiasi pendirian koperasi perempuan pelestari hutan di Rejang Lebong
Rabu, 13 April 2022 18:42 WIB 1130