"Saat ini realisasi vaksinasi PMK di Provinsi Bengkulu untuk dosis pertama dan kedua mengalami peningkatan," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu M. Syarkawi di Bengkulu, Minggu.
Ia menyebutkan bahwa saat ini petugas di lapangan terus gencar melaksanakan vaksinasi di wilayahnya masing-masing guna menekan penyebaran wabah PMK di Provinsi Bengkulu.
Meskipun dalam pelaksanaan vaksinasi, tim di lapangan mengalami kesulitan sebab rata-rata hewan ternak jenis sapi dan kerbau dilepasliarkan oleh pemiliknya ke dalam hutan.
Oleh karena itu, dirinya menghimbau kepada seluruh peternak jenis sapi dan kerbau yang berada di daerah untuk tidak melepasliarkan hewan ternak nya ketika tim ingin melakukan vaksinasi.
Kata dia, saat ini pihaknya sedang fokus untuk menghabiskan ketersediaan vaksinasi PMK yang telah didistribusikan oleh pemerintah pusat sebanyak 38. 300 dosis.
"Kami belum mengajukan kembali penambahan vaksin PMK untuk di Provinsi Bengkulu sebab ketersediaan vaksin PMK masih ada," ujarnya.
Syarkawi menambahkan, saat ini sisa kasus PMK di Provinsi Bengkulu berkisar 776 hewan dengan total kasus sejak Januari hingga saat ini mencapai 11.372 hewan.
Total kasus yang sembuh 10.501 hewan, 47 hewan yang mati dan 35 hewan yang dilakukan pemotongan bersyarat karena terinfeksi wabah PMK.
Berikut capaian vaksinasi PMK di Provinsi Bengkulu yaitu Kabupaten Kepahiang 1.116 hewan, Kabupaten Bengkulu Utara 4.059 hewan, Kabupaten Rejang Lebong 800 hewan.
Kemudian Kabupaten Seluma 6.300 hewan, Kabupaten Bengkulu Selatan 1.939 hewan, Kabupaten Mukomuko 5.450 hewan, Kabupaten Bengkulu Tengah 2.212 hewan.
Kabupaten Kaur 1.695 hewan, Kabupaten Lebong 129 hewan, Kota Bengkulu 1.686 hewan dan UPTD Provinsi Bengkulu 302 hewan.