"Meskipun belum memiliki RS rujukan pasien gangguan ginjal akut pada anak namun seluruh rumah sakit di Provinsi Bengkulu dipastikan bisa menangani pasien gangguan ginjal akut," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni di Kota Bengkulu, Selasa.
Namun, jika kondisi pasien semakin parah maka pasien tersebut akan dirujuk ke RS rujukan yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Sebab, kata dia, RS di Provinsi Bengkulu dapat memberikan penanganan awal terhadap pasien gagal ginjal akut pada anak meskipun di Provinsi Bengkulu tidak ada rumah sakit rujukan.
Hal tersebut sesuai dengan standar operasional prosedur jalur rujukan rumah sakit yang harus memberikan penanganan segera terhadap pasien penderita gagal ginjal akut.
Selain itu, dokter spesialis anak di Provinsi Bengkulu juga masih kurang, khususnya di daerah yang rata-rata hanya memiliki satu dokter spesialis anak.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah meminta kepada seluruh masyarakat khususnya orangtua yang anaknya mengalami gejala penyakit gagal ginjal akut progresif atipikal untuk segera dibawa ke dokter.
Hal tersebut dilakukan setelah adanya penemuan pasien gangguan ginjal akut di Kabupaten Lebong berusia empat tahun yang meninggal dunia.
Hal tersebut dilakukan setelah adanya penemuan pasien gangguan ginjal akut di Kabupaten Lebong berusia empat tahun yang meninggal dunia.
"Kalau ada gejala awal penyakit gangguan ginjal akut maka harus secepatnya untuk menghubungi dokter terdekat," ujarnya.
Seperti mengalami badan lemas, demam, diare, sulit buang air kecil, mudah lelah, mual dan mengalami sesak nafas.
Selain itu, ia juga meminta seluruh distributor obat untuk segera menarik produk obat sirop dan untuk apotek agar tidak menjual obat jenis sirop untuk sementara waktu.
Hal tersebut dilakukan sesuai dengan imbauan dari Kementerian Kesehatan terkait dengan kehati-hatian masyarakat dalam menggunakan produk sirop yang dicurigai mengandung berbahaya Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG).
Meskipun demikian, masyarakat diminta untuk tidak panik dan tidak memberikan anaknya obat sirup jika mengalami sakit flu dan batuk.