Bengkulu (Antara) - Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, mengungkapkan pemanfaatan dana sosial dapat membantu menekan angka inflasi Bengkulu yang sudah menyentuh angka 7,97 persen (yoy) pada Desember 2014.
"Yang kita lupa selama ini adalah jalur meningkatkan 'aggregate consumption' masyarakat, jalurnya yaitu melalui pengelolaan dana-dana sosial secara efektif dan baik," kata Kepala Perwakilan BI Bengkulu, Bambang Himawan di Bengkulu, Kamis.
Bengkulu, kata dia, diharapkan bekerja sama dengan badan atau lembaga pengumpul dan penyalur dana sosial kemasyarakatan, hal tersebut, dapat membantu masyarakat dalam menyikapi kenaikan sejumlah bahan pokok akibat tekanan inflasi.
"Ada seperti Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) atau Dompet duafa, Rumah zakat, dan lembaga serupa lainnya. Sekitar 5--6 tahun yang lalu di Amerika Serikat, ketika pertumbuhan ekonominya sedang menurun, APBN juga tertekan, tetapi yang dipertahankan Presiden Amerika saat itu, yakni mempertahankan tunjangan sosial," kata dia.
Sebab dengan mempertahankan semisal tunjangan sosial dan memberikan dana tersebut kepada masyarakat seperti yang dilakukan Pemerintahan AS, ternyata berhasil mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi.
"Dengan mempertahankan pemberian dana sosial, dapat mempertahankan 'aggregate consumption', sehingga masyarakat tidak tertekan oleh kondisi perekonomian seperti sekarang ini," katanya.
Selain itu, kata Bambang, mendorong peningkatan belanja pemerintah daerah juga menjadi bagian dari upaya menurunkan inflasi dan mempertahankan perekonomian Bengkulu agar tetap tumbuh positif.
"Tentunya belanja pemerintah dalam bentuk pembangunan infrastruktur, terutama untuk pembangunan jalur transportasi yang lebih baik, karena akses ke daerah menjadi bagian penting pengendalian inflasi," ucapnya.
Menurut dirinya, BI selaku Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait terutama pemerintah daerah, guna merumuskan konsep pengendalian ekonomi Bengkulu yang akan diterapkan mulai Januari 2015.
Hal tersebut diungkapkannya, setelah resmi menjadi Kepala Perwakilan BI Provinsi Bengkulu yang ke-14, pada Rabu 17/12 dirinya telah serah terima jabatan dengan pimpinan BI Bengkulu sebelumnya.***2***