Menghadapi era baru pupuk organik subsidi
Sabtu, 6 Mei 2023 10:16 WIB 1248
Standar mutu diperlukan untuk melindungi petani sebagai konsumen. Petani memerlukan jaminan untuk memperoleh pupuk yang berkualitas serta aman bagi kesehatan dan keselamatan manusia.
Standar mutu juga dibutuhkan untuk melindungi produsen dari aspek pemalsuan serta panduan dalam memproduksi pupuk.
Standar mutu juga memastikan pupuk organik yang diberikan tetap melindungi dan memelihara sumberdaya alam dan lingkungan.
Tentu standar mutu juga menjadi acuan bagi pemerintah untuk melakukan pengawasan pupuk sebagaimana tertuang dalam SNI 7763:2018 tentang Mutu Pupuk Organik Padat.
Pupuk organik merupakan sebutan untuk pupuk yang berasal dari bahan organik seperti sisa biomassa tanaman dan hewan termasuk kotorannya yang telah melalui proses rekayasa biologis sebagaimana tertuang dalam Permentan Nomor 1 tahun 2019.
Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
Pupuk organik memiliki keunggulan karena mengandung unsur hara lengkap (makro primer, makro sekunder, mikro), asam organik, ZPT, enzim, vitamin.
Meskipun demikian, pupuk organik memiliki kelemahan karena semua kandungan yang disebut di atas kadarnya rendah.
Pupuk organik juga mengandung hara utama berupa C-organik alias karbon organik yang menjadi sebagai sumber makanan mikroba di dalam tanah. Kualitas pupuk organik tersebut ditentukan oleh bahan baku.
Di dalam sistem pertanian pupuk organik mempunyai peranan penting. Ia berperan sebagai pembenah tanah yang mampu memperbaiki struktur tanah sehingga kondisi lingkungan tanah optimum untuk pertumbuhan tanaman.
Pupuk organik dapat meningkatkan penyerapan air sehingga kondisi tanah tetap lembab terutama pada musim kemarau.
Pupuk organik juga dapat meningkatkan aktivitas, keragaman, dan jumlah mikroorganisme tanah.
Pada akhirnya pupuk organik dapat memperbaiki sifat kimia tanah sehingga siklus dan penyediaan hara menjadi lebih baik karena dapat menjadi penyeimbang dan penyedia sebagian hara terutama hara mikro.
Namun, yang perlu disadari bersama, pada pertanian modern yang memiliki siklus tanam dan panen secara kontinyu serta membutuhkan hara dalam jumlah yang tertentu, maka pupuk organik tidak dapat menggantikan penggunaan pupuk anorganik hingga 100 persen.
Pupuk organik hanya dapat mengefisienkan atau menghemat pupuk anorganik. Peran pupuk organik lebih kepada memperbaiki kondisi fisik, kimia, dan biologi tanah sehingga fungsi utamanya sebagai pembenah tanah.