Menghadapi era baru pupuk organik subsidi
Sabtu, 6 Mei 2023 10:16 WIB 1246
Ketika semua persyaratan kandungan kimia pupuk organik terpenuhi serta bebas dari sejumlah cemaran berbahaya, maka hal terpenting yang perlu diperhatikan untuk pupuk organik padat adalah tingkat kekerasan dan kandungan besi (Fe) yang saling berkaitan.
Tingkat kekerasan penting pada pupuk organik granul karena menentukan tingkat kelarutan pupuk. Pupuk organik dengan kandungan besi yang besi tinggi cenderung lebih keras.
Dibutuhkan formulasi yang tepat agar pupuk tidak tidak mudah pecah tetapi tidak terlalu keras. Pupuk organik yang mudah pecah menyulitkan pengemasan serta saat digunakan di lahan rawan tercuci oleh air hujan lalu hilang dari lahan.
Sebaliknya, pupuk yang terlalu keras membuatnya sulit menyatu dengan tanah serta sulit diserap tanaman.
Seringkali ditemukan pupuk yang sangat padat sehingga tetap menggumpal meskipun sudah lewat dua musim tanam. Pemberian pupuk organik pun menjadi sia-sia belaka.
Usulan perbaikan mutu dapat diajukan melalui revisi SNI 7763:2018 tentang Pupuk Organik Padat. Revisi diperlukan guna meningkatkan kualitas pupuk organik sehingga berpengaruh nyata terhadap peningkatan produktivitas tanah dan tanaman.
Tentu sebagai tindak lanjut perintah Presiden tersebut, maka Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Sumberdaya Lahan Pertanian (BBPSI-SDLP), Badan Standardisasi Instrumen Pertanian Kementerian Pertanian, dapat mengusulkan revisi SNI 7763:2018 (PNPM) dan rumusan strategi kebijakan tata kelola subsidi pupuk khususnya untuk pupuk organik bersama pihak terkait seperti Ditjen PSP, Badan SDM, produsen pupuk BUMN dan swasta, serta akademisi.
Di sisi lain pemerintah juga harus melakukan identifikasi wilayah yang memiliki petani aktif dalam menerapkan low carbon farming.
Biasanya petani di wilayah tersebut telah mampu membuat dan menggunakan kompos pada lahan pertanian secara mandiri.
Pendampingan kepada mereka harus terus dilakukan agar praktek baik tersebut dapat berjalan secara konsisten dan dapat ditularkan ke wilayah lainnya.
Petani yang sudah berperan aktif menerapkan low carbon farming dapat diberikan penghargaan berupa insentif tunai.
Cara ini dapat menjadi bentuk lain dari subsidi pemerintah kepada produsen pupuk yaitu subsidi kepada petani yang mengembalikan jerami padi 100 persen ke dalam tanah termasuk membenamkan pupuk kandang ke lahannya.
Pada akhirnya untuk mendukung produksi pertanian di masa ini kadar bahan organik tanah memang harus dijaga dan ditingkatkan.
Diharapkan pupuk organik yang disubsidi harus lebih berkualitas atau bisa disebut dengan pupuk organik plus (pupuk organik yang diperkaya) agar pengaruhnya pada tanah dan produktivitas tanaman dapat dirasakan petani.
Produsen pupuk organik harus konsisten memperhatikan kuantitas dan kualitas bahan baku, mengawasi proses sesuai SOP yang ditetapkan serta melakukan quality control terhadap produk akhir, memastikan penyimpanan dan pengemasan yang baik, dan distribusi yang tidak menurunkan kualitas.
Produsen pupuk organik dan pengguna pupuk organik memerlukan pendampingan dan edukasi agar paham fungsi bahan organik serta penggunaannya.
*) Dr. Ladiyani Retno Widowati, MSc. adalah Kepala Balai Pengujian Standar Instrumen Tanah dan Pupuk, Kementerian Pertanian dan Dr. Destika Cahyana, SP, M.Sc adalah Peneliti di Pusat Riset Tanaman Pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional.