Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini melakukan penanganan 27 kasus ternak jenis sapi yang terjangkit Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit kulit berbenjol.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Rejang Lebong Zulkarnain di Rejang Lebong, Jumat mengatakan, ternak terjangkit LSD tersebut merupakan milik peternak tersebar dalam beberapa kecamatan di Rejang Lebong, dengan jenis sapi bali, limosin, PO, simental dan kerbau lumpur.
Baca juga: Sebanyak 76 ekor hewan ternak di Bengkulu terinfeksi penyakit LSD
"Untuk ternak yang terinfeksi sudah kita tangani, karena ini disebabkan oleh virus sehingga proses penyembuhannya lambat dan juga menyebar," kata dia.
Dia menjelaskan, dari 27 ekor tenak yang terjangkit LSD ini diketahui sudah ada enam yang dinyatakan sembuh, dan untuk 21 ekor lagi masih dalam proses penyembuhan.
Ia mengatakan, kalangan peternak di Kabupaten Rejang Lebong saat ini sudah paham terhadap penyakit jenis itu sehingga ternak yang terinfeksi LSD langsung diisolasi agar tidak menulari ternak lainnya.
Baca juga: Distan Mukomuko bagikan ratusan liter disinfektan guna cegah LSD
Menurut dia, kendati penyakit LSD ini tingkat kematiannya rendah dan tidak zoonosis atau menular kepada manusia sehingga masih bisa dikonsumsi, namun karena tampilannya tidak menarik akibat terkena cacar sehingga menurunkan harga jualnya.
Sementara itu untuk jenis penyakit lainnya yang menyerang ternak sapi, kerbau dan kambing yakni PMK, tambah dia, saat ini di Kabupaten Rejang Lebong sudah nol kasus, di mana pada tahun 2022 lalu sempat menyerang ribuan ekor ternak.
"Sedangkan untuk antraks di Kabupaten Rejang Lebong alhamdulillah tidak ada atau zero. Penyakit antraks ini sangat berbahaya dan zoonosis serta virusnya bertahan lama," demikian Zulkarnain.
Distankan Rejang Lebong tangani 27 kasus ternak terjangkit LSD
Jumat, 21 Juli 2023 21:13 WIB 1532