Sementara baja berat dan zat kimia yang meresap ke dalam air di bawah tanah dapat mengakibatkan munculnya polusi, sehingga berpotensi meracuni berbagai sumber daya air serta memusnahkan sejumlah elemen kehidupan di dalam air.
Untuk itu, masyarakat internasional juga diharapkan dapat lebih mengawasi dampak dan menggandakan upayanya guna mengatasi dan menghindari meningkatnya risiko keamanan yang timbul akibat dampak perubahan iklim yang mengancam konservasi alam.
Sejumlah pihak, bahkan telah menyatakan bahwa kerusakan lingkungan yang sangat serius dan berjangka panjang di Ukraina akibat serangan Rusia sebagai bentuk ecocide atau ekosida. Makna dari ekosida itu sendiri adalah pemusnahan sumber daya dan ekosistem yang diperlukan dalam kehidupan manusia dengan cara eksploitasi lingkungan dan sumber daya alam secara masif.
Baca juga: Ukraina klaim rebut kembali wilayah dekat Bakhmut dari Rusia
Bumi yang semakin mendidih ini juga pasti akan berdampak kepada kondisi pangan karena menyimpangnya situasi cuaca yang biasanya dipakai para petani dalam menjalankan siklus masa tanam yang lazim mereka tentukan.
Padahal, krisis pangan telah lama dikenal sebagai salah satu pencetus terjadinya konflik bersenjata hingga kerusuhan massal.
Diharapkan dengan berbagai peringatan yang telah disebutkan di atas, juga akan mengetuk hati nurani dari berbagai pihak yang terlibat dalam konflik Rusia-Ukraina untuk dapat menghentikan segera pertikaian berdarah ini, sebelum munculnya dampak perubahan iklim lainnya yang bisa lebih mematikan.
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News