Pejabat pemerintah/ASN
- Harta kekayaannya melonjak secara tidak wajar, anggota keluarganya menampilkan gaya hidup mewah. Setelah terendus KPK bahwa hartanya didapat secara tidak sah, berjibaku (tanpa rasa malu) membantah dan melakukan perlawanan terhadap aparat penegak hukum.
- Kepala daerah bergaya hidup borjuis, wajah glowing, penampilan seperti toko perhiasan berjalan, tetapi daerah yang dipimpinnya miskin, warganya kelaparan, jalanan rusak, jembatan dan gedung sekolah banyak yang ambruk.
- Memperoleh jabatan dari hasil menyuap, lalu mencari ladang korupsi selama menjabat untuk memperoleh kembali “modal” yang telah dikeluarkan. Pejabat seperti ini tak akan pernah melayani masyarakat karena disibukkan dengan misi modal kembali dan memperkaya diri.
- ASN bermental peminta-minta, setiap layanan yang diberikan harus membuahkan imbalan. Dia akan bekerja sekenanya bila tak ada iming-iming uang “terima kasih”. Baginya tak memiliki harga diri bukan masalah, yang penting isi kantong sejahtera. Gaji dianggapnya tak seberapa sehingga harus mencari peluang cuan sebanyak-banyaknya dari tugas yang dia kerjakan.
- ASN sebagai abdi negara, hidupnya dibiayai dengan anggaran negara, tapi bukan membalasnya dengan kontribusi positif malah menjadi benalu yang menggerogoti keuangan negara. Apakah tidak berpikir bagaimana jika negara mengalami kebangkrutan akibat ulahnya.
Warganet
- Pamer perhiasan emas bahkan sepulang dari ibadah haji, pamer hamparan uang yang sedang dihitung para petugas bank yang didatangkan ke rumah, tas terbuat dari emas, barang-barang merk mahal, dan memamerkan segala macam yang dikiranya mampu menaikkan gengsi.
- Mempertontonkan kebodohan, berkomentar lantang atas hal yang tak diketahui secara pasti, atau heboh mengomentari suatu isu yang sebenarnya tidak dikuasai dalam keterbatasan kapasitas pengetahuan dan wawasannya, bergunjing, mengumbar aib, menipu, serta menjual diri di dunia virtual.
- Menyebar konten secara bebas tanpa mengindahkan etika, dampak, dan risiko. Setelah ditangkap aparat baru membuat video pernyataan maaf, tapi konten negatif itu telah telanjur menyebar luas.
Warga negara
- Sibuk melontarkan kritik kepada Pemerintah tanpa berkaca apa kontribusi yang telah dia berikan kepada negara. Seringkali kritik asal bunyi tanpa pemahaman yang cukup atas permasalahan yang diributkan.
- Menjalani gaya hidup tidak sehat namun saat jatuh sakit meminta Pemerintah yang membiayai pengobatan melalui BPJS. Seperti orang yang merusak paru-parunya dengan kebiasaan merokok.
- Bapak-bapak yang membelanjakan uangnya untuk membeli rokok atau pulsa berlebihan, sementara anak istri makan dari dana bansos.