- Ibu-ibu yang menggunakan uang belanja untuk membeli produk perawatan wajah (skincare) tapi anak-anaknya mengalami kurang gizi atau stunting dan menjadi beban pemerintah.
- Membiayai gaya hidup dengan cara berutang, sementara kebutuhan dasar terabaikan, termasuk biaya pendidikan anak-anak yang kemudian memanfaatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
- Hidup berkecukupan tapi menyamar menjadi warga miskin demi menikmati berbagai program bantuan sosial.
Konon, Tuhan pun memiliki sifat malu. Seperti disabdakan Nabi Muhammad Saw., "Sesungguhnya Allah memiliki sifat Maha Pemalu, Dia akan teramat merasa malu bila seseorang (berdoa) dengan mengangkat kedua tangannya lalu dikembalikan keduanya dalam keadaan hampa."
Dalam bahasa Inggris ashamed atau malu diartikan dengan troubled by guilty feeling atau merasa terganggu oleh adanya rasa bersalah.
Bila seseorang tidak merasa terganggu saat melakukan kesalahan apalagi kesalahan yang dapat berdampak pada rakyat banyak, mungkin harus memeriksakan kadar keimanan dan kesehatan hati nuraninya.
Bayangkan jika budaya malu tumbuh baik dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, niscaya misi mewujudkan Indonesia Maju akan selangkah lebih mudah.
Akan tetapi, “Jika kamu tidak memiliki rasa malu, berbuatlah sesukamu,” (HR. Bukhari).