Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, meminta partisipasi masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) guna mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD) di lingkungan masing-masing.
"Kami akan bersurat ke puskesmas dan pemerintah desa untuk mengajak partisipasi masyarakat terkait gerakan bersama PSN di lingkungannya," kata Kabid Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Jajad Sudrajat di Mukomuko, Jumat.
Ia mengatakan hal itu menindaklanjuti penemuan dua kasus baru DBD di wilayah yang ditemukan pasien DBD meninggal dunia di Desa Lubuk Sanai, Kecamatan XIV Koto.
Ia mengatakan PSN dikoordinir oleh puskesmas melalui camat. Untuk waktu pelaksanaan PSN bisa pada Jumat atau Minggu.
Gerakan bersama PSN di daerah ini, katanya, tidak hanya dilakukan di Desa Lubuk Sanai tetapi di seluruh desa di Kabupaten Mukomuko.
Dia mengatakan PSN melalui pengasapan sebagai percuma memberantas nyamuk dan menimbulkan risiko berupa efek gangguan kesehatan lainnya karena bahan yang disemprotkan mengandung racun.
"Intinya kalau penanganan lebih kepada PSN, kalau tindakan 'fogging' (pengasapan) cuma membunuh nyamuk dewasa kalau 'fogging' tidak ditindaklanjuti dengan PSN percuma karena tiga hari muncul lagi jentiknya ribuan," ujarnya.
Dinkes setempat menemukan dua kasus DBD di sekitar lokasi warga yang meninggal dunia akibat penyakit tersebut setelah dilakukan tes cepat di Desa Lubuk Sanai, Kecamatan XIV Koto.
"Dari dua kasus DBD ini, satu anak dari almarhum Herwilin (34), pasien 'suspect' (terduga) DBD yang meninggal dunia dan satu kasus lagi berada dekat dengan rumah pasien DBD yang meninggal dunia," ujarnya.
Ia menyebutkan ada satu keluarga yang meninggal dunia ini, yakni Firmasyah (65), Rislaini (56), Herwilin (34), dan satu bayi yang masih dalam kandungan Herwilin.
Dari tiga orang dan satu bayi yang meninggal dunia, hanya Rislaini yang positif DBD, sedangkan Herwilin hanya terduga DBD, dan Firmansyah meninggal dunia bukan karena DBD. Hasil pemeriksaan tensi terhadap Firmansyah sebagai tinggi tekanan darahnya.
Pihaknya melakukan tes cepat secara massal di lokasi yang ditemukan kasus DBD, guna mengantisipasi penyebaran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti tersebut.
Kegiatan tes cepat ini digelar di sekitar rumah warga yang positif DBD di Desa Lubuk Sanai, Kecamatan XIV Koto, Selasa (15/8).