Fakta unik Bengkulu: Merah Putih, perwira Jepang dan Fatmawati
Sabtu, 19 Agustus 2023 11:54 WIB 4766
Sempat menjadi bendera perjuangan, Belanda melarang pengibaran merah putih. Hal inilah yang membuat bendera merah putih tak berkibar saat Kongres Pemuda II 28 Oktober 1928.
Bendera merah putih diakui "lahir" sebagai simbol negara saat Jepang memberi izin kemerdekaan pada 7 September 1944.
Baca juga: Uri-Uri Budaya Majapahit dalam Festival Mojotirto
Mengutip laman Kemendikbud, untuk menindaklanjuti janji tersebut Soekarno dan Chuuoo Sangi In, dewan pendudukan Jepang di Indonesia yang anggotanya orang Jepang dan Indonesia, menggelar rapat pada 12 September 1944. Dari situlah kesepakatan mengenai pemakaian lagu dan bendera kebangsaan.
Sebulan kemudian, menurut Fatmawati dalam memoarnya, Pimpinan Barisan Propaganda Jepang, Hitoshi Shimizu melalui pemuda bernama Chairul Basri memberikan dua blok kain merah dan putih berbahan katun asal Jepang.
Dua blok kain itu kemudian dijahit dengan mesin jahit tangan. Kain itu dirangkai menjadi sebuah bendera dengan ukuran lebar dua-pertiga dari panjangnya, rasio warna merah dan putih sebesar 2:3.