Diana, yang menyelesaikan pendidikan nutrisi klini di Universitas Indonesia, saat ditemui di Jakarta, Kamis, mengatakan kebiasaan minum air putih perlu dilakukan sejak kecil. Dengan begitu, semakin dewasa seseorang, kebiasaan minum air putih akan lebih mudah dilakukan dan menghindari mereka dari kekurangan cairan tubuh.
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi tahun 2013, rata-rata orang dewasa sehat dianjurkan untuk mengonsumsi 2 liter air per hari. Lebih rinci, untuk perempuan usia 16 - 18 tahun memerlukan konsumsi air putih sebanyak 2,1 liter dan usia 19 - 64 tahun sebanyak 2,3 liter air putih.
Selain itu, untuk laki-laki usia 16 - 18 tahun memerlukan konsumsi air putih sebanyak 2,2 liter, usia 19 - 29 tahun sebanyak 2,5 liter, dan usia 30 - 64 tahun sebanyak 2,6 liter. Namun, Diana mengatakan jumlah air putih yang dibutuhkan tersebut bisa berubah, bergantung kepada kondisi kesehatan masing-masing individu.
“Jika minum kopi, gantikan cairannya. Minum kopi satu gelas, minum juga air sebanyak dua gelas di luar anjuran mengonsumsi 18 gelas air putih setiap hari,” kata Diana.
Dia pun menyarankan cara memilih produk air putih yang tepat untuk kesehatan tubuh. Pertama, pilih produk air putih dari sumber mata air yang jelas dan proses yang sudah teruji.
“Kita juga lihat kemasannya, penyok kah, atau air di dalamnya bening kah. Pemilihan itu sangat penting,” kata Diana.
Diana mengimbau untuk mengonsumsi air putih dengan suhu hangat atau suhu ruangan, sekitar 25 - 27 derajat Celcius, terutama saat merasa sakit kepala ringan. Kurang fokus dan sakit kepala bisa jadi disebabkan oleh kekurangan cairan tubuh.
“Minum air dingin malah bisa (membuat) pembuluh darah mengecil dan bisa membuat brain freeze atau sakit kepala,” kata Diana.