Karawang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyebutkan delapan desa yang tersebar di empat kecamatan dilanda kekeringan atau krisis air bersih akibat musim kemarau panjang ini.
"Sekarang ini kemarau panjang sudah berdampak. Ada delapan desa di empat kecamatan yang dilanda kekeringan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, Mahpudin, kepada Antara, di Karawang, Jumat.
Baca juga: BMKG: Kekeringan di NTB meluas di 2023
Delapan desa yang kini dilanda kekeringan atau mengalami krisis air bersih itu, yakni Desa Parungmulya Kecamatan Ciampel dan di Desa Wanakerta Kecamatan Telukjambe Barat.
Kemudian tiga desa di Kecamatan Pangkalan, yakni Desa Tamanmekar, Jatilaksana dan Desa Kertasari serta tiga desa lagi di Kecamatan Tegalwaru, yakni Desa Cigunungsari, Cintalanggeng dan Desa Kutalanggeng.
Ia menyebutkan, kekeringan atau krisis air bersih yang terjadi di delapan desa tersebut akibat kemarau panjang sebagai dampak dari fenomena El Nino.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga di delapan desa itu, BPBD Karawang melakukan pengiriman air bersih setiap hari, dengan menggunakan mobil tangki.
Baca juga: BMKG keluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis di DIY
"Paling tidak, kita terus mengirim air bersih ke lokasi untuk mengatasi dampak kekeringan. Ada empat sampai delapan rit per hari dengan kapasitas 5.000 liter tangki air," katanya.
Selain BPBD Karawang, air bersih juga dikirim oleh instansi lain seperti Palang Merah Indonesia (PMI) Karawang serta dari Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Karawang.
"Kami akan terus berkoordinasi, termasuk melibatkan pihak swasta dalam menangani dampak kekeringan itu," katanya.
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News
Kemarau panjang, delapan desa di Karawang dilanda krisis air bersih
Jumat, 25 Agustus 2023 16:14 WIB 2138