"Total pendapatan APBN di Provinsi Bengkulu sejak Januari sampai dengan 31 Juli 2023 telah mencapai Rp1,72 triliun atau 59.17 persen dari target pendapatan 2023, yaitu sebesar Rp2,9 triliun," kata Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) DJPb Bengkulu Bayu Andy Prasetya, di Kota Bengkulu, Selasa.
Ia menyebutkan, kinerja realisasi pendapatan ini secara total meningkat 9,7 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022.
Pendapatan APBN terdiri dari sektor perpajakan, total realisasi penerimaan pajak sebesar Rp1,4 triliun atau 56,49 persen dari target pajak Provinsi Bengkulu 2023 sebesar Rp2,6 triliun, dengan jumlah realisasi penerimaan perpajakan sebesar 84,39 persen dari total pendapatan APBN.
Untuk kinerja penerimaan perpajakan secara total masih mengalami peningkatan sebesar 6,2 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022, meskipun beberapa jenis pajak masih menunjukkan penurunan kinerja.
"Pertumbuhan tersebut didorong dari meningkatnya kinerja realisasi pendapatan Pajak Penghasilan Non Migas (PPh), penerimaan bea dan cukai, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)," ujarnya lagi.
Berikut penerimaan PPN dan PPnBM Rp623,45 miliar, PBB dan BPHTB Rp25,31 miliar, pajak lainnya dengan realisasi Rp23,03 miliar, penerimaan bea cukai yaitu Rp5,82 miliar.
Andy menjelaskan, peningkatan kinerja penerimaan bea dan cukai ditopang oleh pertumbuhan penerimaan bea keluar sebesar 233,9 persen, dengan adanya peningkatan aktivitas ekonomi khususnya dari ekspor komoditas, diharapkan dapat meningkatkan ekonomi regional serta pertumbuhan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berorientasi ekspor.
Kemudian, untuk realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp263,22 miliar atau 78,79 persen dari target PNBP. Kinerja realisasi PNBP tersebut terdiri dari pendapatan BLU dan PNBP lainnya yang mengalami peningkatan kinerja dibandingkan periode yang sama di pada 2022 masing-masing sebesar 5,9 persen dan 61,8 persen.