Menyusuri perdagangan antarnegara di perbatasan
Senin, 4 September 2023 11:12 WIB 1335
Beberapa komoditas yang tinggi peminat dari Malaysia antara lain produk-produk pertanian dan perkebunan seperti durian, rambutan, jeruk, kopi, lada serta hasil kelautan dan perikanan.
Namun demikian, semua komoditas tersebut masih berupa produk bahan mentah yang nilainya belum besar. Oleh karena itu, perlu didorong lagi dari segi pengemasan atau barang setengah jadi sehingga bernilai tinggi. Kedua negara saat ini masih dalam tahap penjajakan lagi untuk normalisasi ekspor pascapandemi.
Pergerakan ekonomi tidak hanya terjadi pada sisi ekspor yang kapasitasnya besar. Sebagai episentrum perbatasan, keterlibatan para pedagang kecil juga cukup tinggi.
Area PLBN Entikong yang dilengkapi dengan pasar modern dan tradisional memamerkan produk-produk unggulan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berupa makanan, pakaian, tekstil, kerajinan tangan hingga perlengkapan rumah tangga.
Baca juga: Satgas Pamtas tertibkan tambang emas ilegal di perbatasan RI-Malaysia
Baca juga: Presiden kunjungi Malaysia bahas isu perbatasan dan perlindungan pekerja
Di tempat ini terjadi berbagai transaksi yang melibatkan warga negara Indonesia (WNI) dan juga warga negara Malaysia. Di pasar ini, warga Malaysia disebut paling banyak mencari kain sarung, batik hingga kuali buatan Indonesia. Sementara WNI, banyak mencari produk-produk jadi seperti makanan dan minuman instan dari Malaysia.
Transaksi di pasar ini bisa dilakukan menggunakan dua jenis mata uang. Misal, warga negara Malaysia yang tidak memiliki rupiah dapat membayarnya dengan ringgit dengan jumlah sesuai nilai tukar. Demikian pula penjual dari Indonesia boleh memberikan uang kembaliannya menggunakan rupiah.
Bagi para pedagang, hal tersebut bukanlah masalah. Fleksibilitas menjadi kunci agar transaksi dapat berjalan lancar dan menguntungkan kedua belah pihak. Pembayaran menggunakan metode Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) juga sudah dapat ditemukan di beberapa kios di tempat ini.
Tingginya potensi perdagangan antara Indonesia-Malaysia, terlebih setelah terkoneksi secara infrastruktur dan transportasi antara Indonesia-Sarawak Malaysia serta Brunei Darussalam, membuat pemerintah sangat serius memaksimalkan pembangunan ekonomi.
Kementerian Perdagangan pun mendirikan marketing point di PLBN Entikong yang diharapkan akan mendorong peningkatan lintasan produk dari Kalimantan Barat ke Sarawak dan sebaliknya. Selain itu, ekspor ini juga dibantu dengan adanya peran dari Everise, pasar swalayan di Sarawak yang juga menampung atau mengakomodir sejumlah produk dari Indonesia untuk dibantu promosi penjualannya di Sarawak.
Percepatan laju perdagangan
Meski tidak berbatasan langsung dengan Indonesia, konektivitas dengan Brunei Darussalam tidak boleh dilupakan. Nyatanya, WNI dapat dengan mudah melakukan perjalanan darat menuju Brunei Darusslam menggunakan bus DAMRI.