Mencari sosok cawapres alternatif perempuan di Pilpres 2024
Selasa, 12 September 2023 14:51 WIB 1771
Bahkan, dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019 menunjukkan bahwa jumlah pemilih perempuan lebih besar dibandingkan dengan jumlah pemilih laki-laki yakni 96.231.646 atau 49,92 persen. Tidak hanya itu, pemilih perempuan juga tercatat yang paling banyak memberikan hak pilihnya di tempat pemungutan suara (TPS), yaitu sejumlah 51,43 persen pada Pilpres 2019.
Inilah alasan mengapa tokoh perempuan penting untuk tampil sebagai pemimpin nasional dalam ajang pilpres.
Kehadiran perempuan bukan hanya sekadar penggugur kewajiban belaka, tetapi jauh lebih substantif dari itu, yakni sebagai upaya mewujudkan kepemimpinan perempuan yang selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Kepemimpinan perempuan di banyak negara sudah banyak teruji dalam mengatasi berbagai permasalahan, termasuk juga di Indonesia. Para kepala daerah perempuan telah berhasil melakukan banyak terobosan untuk progresivitas daerahnya.
Baca juga: Menyusuri perdagangan antarnegara di perbatasan
Meski peluang capres dari kalangan perempuan saat ini tertutup, namun masih terbukanya peluang untuk cawapres perempuan. Publik juga perlu tahu siapa-siapa saja cawapres perempuan yang layak diberikan dukungan oleh partai politik.
Meskipun dari beberapa nama yang muncul masih fluktuatif tetapi nama-nama yang muncul dapat menjadi acuan dalam waktu dekat ini. Dengan komunikasi politik yang masih acak, tidak ada salahnya partai politik atau gabungan partai politik dapat mengusung cawapres perempuan.
Sebab, partai politik menjadi kunci penting untuk mendorong dan membuka kesempatan seluas-luasnya dan selebar-lebarnya untuk melahirkan kandidat cawapres perempuan.
Pemilu berkualitas
Dengan adanya cawapres perempuan, menunjukkan inklusivitas pemilu, kesetaraan, keadilan bukan hanya sekadar wacana belaka tetapi menjadi implementasi serius untuk ditindaklanjuti oleh partai politik sebagai perwujudan bahwa demokrasi ini hadir tidak meninggalkan kaum perempuan.