Pastikan untuk memilih masker yang sesuai dengan tingkat polusi udara di daerah sekitar lingkungan rumah.
Ketiga, pilih lokasi yang tepat, yakni lokasi olahraga yang lebih jauh dari sumber polusi udara, seperti jalan raya atau pabrik. Sebaiknya pilih tempat yang lebih hijau, contohnya taman atau jalur sepeda yang terpisah dari lalu lintas untuk melakukan olahraga.
Baca juga: Dokter bagikan teknik menyusui mulai dari bra hingga tips memompa
Keempat, kurangi intensitas olahraga. Jika polusi udara sangat tinggi, pertimbangkan untuk mengurangi intensitas atau durasi olahraga. Misalnya, melakukan latihan ringan atau berjalan cepat daripada berlari atau bersepeda dengan cepat.
“Jika kualitas udara sangat buruk, pertimbangkan untuk berolahraga di dalam ruangan, seperti di pusat kebugaran atau arena olahraga,” katanya.
Kelima, selalu perhatikan gejala-gejala yang mungkin muncul akibat polusi udara, seperti sesak napas, batuk, atau iritasi mata dan tenggorokan. Jika mengalami gejala tersebut, segera hentikan olahraga dan cari lingkungan yang lebih bersih.
Baca juga: Empat kiat merias mata minimalis untuk sehari-hari
Terakhir, jagalah kesehatan tubuh. Pertahankan sistem kekebalan tubuh yang kuat dengan pola makan yang sehat, tidur yang cukup, dan hidrasi yang baik, serta vaksinasi untuk membantu tubuh lebih tahan terhadap efek negatif polusi udara.
Ingatlah bahwa polusi udara dapat sangat berbahaya bagi kesehatan, terutama jika tubuh terus-menerus terpapar zat tersebut. Jika tingkat polusi udara sangat tinggi secara teratur, pertimbangkan untuk mencari solusi jangka panjang, seperti memasang filter udara dalam rumah atau di tempat kerja.
“Selalu konsultasikan dengan profesional medis jika anda memiliki kekhawatiran kesehatan terkait polusi udara,” tutup Sukamto.