"Masih banyak masyarakat atau pasien yang masih enggan memeriksakan kesehatannya padahal gejala-gejalanya sudah terlihat," kata Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Nandar Munadi di Bengkulu, Kamis.
Menurut dia, penyakit TBC bisa disembuhkan dengan perawatan optimal sehingga masyarakat tidak semestinya enggan untuk memeriksakan diri atau berobat untuk menyembuhkan penyakit TBC yang diderita.
"Mudah-mudahan ke depan yang punya gejala-gejala penyakit Tuberkulosis ini mau diperiksa dan mau berobat, sehingga penanganannya akan lebih intensif," kata Nandar.
Dia juga mengajak semua masyarakat untuk turut aktif memeriksakan diri dan berobat hingga sembuh ketika terdapat salah satu keluarga atau bahkan diri sendiri mengalami gejala-gejala TBC.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni mengatakan Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu menggencarkan skrining masyarakat terindikasi tertular TBC demi memutus penularan penyakit tersebut.
"Tugas kami menemukan kasus sebanyak-banyaknya, penemuan kasus inilah yang menjadi salah satu upaya memutus rantai penularan. Kalau kasus ini di masyarakat tidak terpantau malah akan menjadi sumber penularan," kata dia.
Pemerintah Pusat telah menargetkan Bengkulu untuk dapat menemukan kasus TBC yakni sebanyak mungkin 7.800 kasus per tahun.
"Saat ini kami telah menemukan sekitar 30 persen dari target 7.800 kasus itu. Kami melakukan penemuan kasus sebanyak-banyaknya karena sudah ditargetkan untuk Provinsi Bengkulu ini," ucapnya.
Dinkes Bengkulu juga mengimbau masyarakat agar lebih proaktif untuk memeriksakan kesehatan mereka, agar tidak terserang penyakit-penyakit berbahaya termasuk tertular penyakit TBC.*
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News