“Aku tidak sampai untung besar, tapi dihitung-hitung, keuntungan sejak 2019 tetap lebih besar dari kerugiannya,” kata Bagus.
Kadang-kadang, karena menabung di saham, ia tak sampai harus mengambil dana darurat di rekening tabungannya untuk memenuhi kebutuhan mendesak.
Selain saham, saat ini ia juga berinvestasi di reksa dana. Mulanya, ia merasa bosan menunggu untuk mendapatkan keuntungan atau return dari berinvestasi di reksadana. Namun, dipikir-pikir, menurutnya return dari reksadana cenderung lebih stabil.
Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor pasar modal mencapai 11,58 juta pada Agustus 2023 dimana 99,65 persen diantaranya merupakan investor individu seperti Bagus.
Jumlah tersebut tumbuh 12,32 persen dari akhir tahun 2022 dengan investor pasar modal tercatat mencapai 10,31 juta.
Investor pasar modal memang terus mengalami pertumbuhan, sekalipun di tengah pandemi. Pada 2021, jumlah investor pasar modal naik 92,99 persen menjadi 7,48 juta, dan kemudian naik lagi sebesar 37,68 persen menjadi 10,31 juta di 2022.
Direktur Equator Swarna Investama, Hans Kwee, mengatakan kenaikan ini menunjukkan bahwa minat investor domestik terhadap pasar modal terus mengalami peningkatan.
Sebetulnya dengan jumlah investor domestik terus bertambah, dan jumlah transaksinya terus meningkat, pasar modal dalam negeri bisa lebih stabil ke depan. Sekalipun untuk saat ini, ia menilai aktivitas investor asing masih memberikan dampak yang signifikan kepada pergerakan IHSG.
Pada Agustus 2023, mayoritas atau sebesar 57,04 persen investor individu berusia di bawah 30 tahun. Investor berusia muda yang terdiri dari generasi milenial dan Z itu masih membutuhkan banyak edukasi terkait pasar modal.
Dengan edukasi diharapkan mereka memahami bahwa ada risiko-risiko yang bisa terjadi ketika mereka berinvestasi di pasar modal. Hal itu adalah bagian dari risiko investasi.
Literasi pasar modal
Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa pada 2022 tingkat inklusi pasar modal Indonesia telah meningkat dari 1,55 persen di 2019 menjadi 5,19 persen.