Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas tidak tercapainya target pefolehan medali emas dalam ajang Asian Games 2022.
“Saya ingin mengucapkan permohonan maaf pada seluruh masyarakat Indonesia dan Bapak Presiden Republik Indonesia karena target dari beliau 10 besar tidak tercapai,” kata Dito ditemui usai melepas peserta lomba lari yang diadakan Milo Indonesia di Jakarta, Minggu.
Dia menyampaikan bahwa sebelumnya pihaknya menargetkan bisa berada di peringkat 12 dan membawa pulang delapan medali emas. Namun, target tersebut belum mampu dicapai sejumlah punggawa Indonesia.
“Harus kita akui meleset walaupun sangat sedikit, satu medali lagi dan satu peringkat lagi. Kita ada di peringkat 13 dan tujuh medali emas,” katanya.
Menpora menyatakan bahwa meskipun telah dilakukan persiapan yang matang dan kerja keras oleh atlet-atlet Indonesia, hasil yang diperoleh pada Asian Games 2022 tidak sesuai dengan harapan. Prestasi di ajang tersebut tidak mencapai target medali yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dia mengakui bahwa tidak tercapainya target prestasi tersebut menjadi momen introspeksi yang penting bagi dunia olahraga Indonesia utamanya yang menjadi perwakilan Tanah Air di Asian Games.
“Tapi kita harus bangga karena untuk dalam sejarah Asian Games di luar kita tuan rumah, ini cukup signifikan kenaikannya,” katanya.
Menpora juga menyatakan komitmennya untuk terus mendukung dan memperbaiki persiapan atlet-atlet Indonesia dalam ajang-ajang olahraga internasional yang akan datang. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah terhadap perkembangan olahraga di Indonesia.
Ia berjanji untuk terus bekerja keras dalam memajukan olahraga Indonesia dan mengharapkan dukungan serta doa dari seluruh rakyat Indonesia untuk masa depan yang lebih gemilang dalam dunia olahraga.
Menpora juga menekankan pentingnya kerja sama semua pihak, termasuk pengurus olahraga, pelatih, dan atlet, dalam membangun prestasi olahraga Indonesia yang lebih baik di masa depan.
Ia berharap agar kekecewaan ini dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan prestasi dan kualitas persiapan atlet-atlet Indonesia.
“Kita akan mengevaluasi total seluruh cabang olahraga yang ikut di Asian Games dan akan kita analisis dan kembali analisa bagi yang meleset dari target. Ini sekiranya kita duduk bersama dan kita cari solusinya apa yang terbaik,” kata Dito.