"Ada dua daerah rawan jangkauan karena lokasinya jauh dan harus berjalan kaki dengan waktu tempuh 2-3 jam. Namun saya yakin dengan kita saling bahu-membahu, hingga berakhirnya pemilu, semua akan berjalan aman," kata Kepala Polda Bengkulu Irjen Pol Armed Wijaya usai melaksanakan Apel Gelar Pasukan Ops Mantap Brata Nala dalam rangkaian pengamanan Pemilu 2024 di Mapolda Bengkulu, Selasa.
Kemudian, berdasarkan amanat Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo bahwa kepolisian bersama dengan pemerintah daerah serta dinas terkait harus tetap kompak.
Kemudian seluruh penyelenggara, Pemda dan dinas terkait tetap netral serta profesional dalam menjalankan tugasnya masing-masing.
"Mari sama-sama kita jaga itu semua, menjaga keamanan selama pelaksanaan Pemilu 2024. Mudah-mudahan dengan kolaborasi kita semua, dapat menciptakan kondisi yang aman," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyebutkan jika semua pihak terkait harus tetap menjaga kondusifitas di daerah selama Pemilu 2024.
"Yang tidak kalah pentingnya bagaimana tahapan pemilu betul-betul dikawal dengan baik, sesuai nilai demokrasi," sebut dia.
Polda Bengkulu mengerahkan sekitar 6.200 personel untuk siaga dan melakukan penjagaan menjelang Pemilu 2024.
Sebanyak 6.200 personel tersebut mulai bersiaga mengawal Pemilu pada Oktober 2023 atau sejak dimulainya masa kampanye, masa tenang hingga pencoblosan pada 2024.
Selain itu, untuk tempat pemungutan suara (TPS) yang dinilai rawan, pihaknya akan melakukan penambahan personel untuk menjaga guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"TPS juga telah kita siapkan, untuk TPS yang rawan akan disiapkan khusus dengan menambah personel menjadi empat anggota, sedangkan untuk TPS yang dinilai aman yang disiapkan dua personel. Kita juga akan melakukan penjagaan di TPS khusus" terang Armed.