Nunukan (Antara) - Pedagang di Pasar Tradisional Yamaker Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara menolak menjual daging ayam asal Malaysia dengan alasan aspek kesehatannya tak bisa dijamin.
Hal ini dikemukakan Idris, pedagang daging ayam di Pasar Yamaker Kabupatan Nunukan, Selasa sekaitan dengan kurangnya daging ayam beku yang dijual di pasar tersebut.
Ia menjelaskan, telah lama tidak menjual daging ayam asal negara tetangga itu karena peminatnya semakin berkurang disebabkan seringkali ditemukan mengandung zat berbahaya yaitu formalin.
Akibat masalah itulah maka daging ayam asal Tawau, Malaysia tidak terjual hingga sering membusuk dan merugikan pedagang, ungkap Idris yang beralamat di Kampung Rambutan Kelurahan Nunukan. Timur ini.
"Pedagang daging ayam di pasar ini (Yamaker) tidak ada lagi yang mau jual daging ayam dari sebelah (Tawau) karena masyarakat tidak mau beli lagi dengan alasan tidak terjamin kesehatannya," ujar dia.
Selain daging ayam dari Malaysia, pedagang di pasar itu juga tidak menjual lagi ayam dari Sulsel dengan alasan yang sama yakni soal higiniesnya.
Masyarakat sekarang mulai sadar dalam mengonsumsi daging ayam dengan memperhatikan soal kesehatannya akibat seringnya ditemukan bermasalah (berformalin).
Oleh karena itu, Idris menyatakan, dirinya lebih banyak menjual daging ayam lokal Kabupaten Nunukan karena mulai diminati konsumen dengan harga yang sama.
Daging ayam lokal dijamin kesehatannya karena memang benar-benar tidak diawetkan menggunakan zat formalin tetapi hanya disimmpan dalam cold storage (mesin pendingin). ***3***