Bengkulu (Antara) - Pemerintah Provinsi Bengkulu mengusulkan pembangunan pelabuhan perikanan nusantara di Pulau Enggano, pulau terluar berjarak 106 mil laut dari Kota Bengkulu untum mengoptimalkan potensi perikanan laut di wilayah Samudera Hindia itu.
"Pelabuhan perikanan nusantara menjadi salah satu usulan prioritas yang kami sampaikan ke Wantimpres saat kunjungan ke Bengkulu baru-baru ini," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu, Rinaldi di Bengkulu, Minggu.
Ia mengatakan kedatangan Wantimpres ke Bengkulu untuk melihat potensi pengembangan sektor kemaritiman di daerah ini.
Rinaldi menambahkan bahwa dengan panjang pantai mencapai 525 kilometer, potensi sektor maritim daerah ini sangat besar, salah satunya potensi perikanan tangkap.
Keberadaan Pelabuhan Perikanan Nusantara di pulau terluar yang dihuni lebih 2.800 orang itu diharapkan akan mengoptimalkan penangkapan potensi ikan jenis pelagis besar termasuk jenis ikan tuna.
Untuk memuluskan rencana pembangunan sektor kelautan dan perikanan itu, Pemprov Bengkulu tambah dia akan terlebih dahulu menyusun studi kelayakan.
Apalagi Universitas Bengkulu juga terlibat dalam pengembangan Pulau Enggano lewat program adopsi pulau.
"Pelabuhan nusantara itu tepatnya di Desa Kahyapu dan jangan sampai merusak kawasan konservasi," katanya.
Pulau Enggano seluas 42 kilometer persegi dihuni masyarakat yang bermukim di enam desa yakni Desa Kahyapu, Kaana, Makoni, Apoho, Meok dan Banjarsari.
Meski tinggal di pulau yang dikelilingi perairan dengan potensi perikanan melimpah, sebagian besar warga setempat berprofesi sebagai petani dengan komoditas unggulan pisang, kakao dan melinjo. ***1***