Laporta mengklaim bahwa Xavi berhak untuk mengakhiri musim ini sebagai pelatih Barcelona. Kontrak Xavi sendiri baru akan berakhir pada 2025, tetapi ia memutuskan mundur di akhir musim ini.
"Saya merasa keputusan yang diambil Xavi terbawa dari kekalahan, tetapi saya mendengarkannya dan akhirnya tahu ia sudah lama mempertimbangkan keputusan tersebut," ujar Laporta kepada RAC 1 pada Jumat.
Laporta bahkan mengaku siap untuk membujuknya untuk terus bertahan, tetapi Xavi sudah membulatkan tekadnya.
"Saya menerima keputusan itu karena ia adalah Xavi. Saya tidak pernah berpikir untuk memecatnya. Saya ingin mempertahankannya. Saya tidak akan memecatnya apapun yang terjadi. Ia tidak pantas dipecat dan harus mendapatkan dukungan kami," lanjutnya.
Laporta mengatakan bahwa keputusan tentang siapa yang akan menggantikan Xavi sebagai pelatih Barca ada “di tangan (direktur olahraga) Deco” dan klub sedang mencari opsi yang berbeda.
Sebelumnya, Xavi memang mengatakan bahwa ia siap meninggalkan Barcelona bila ia merasa tidak bisa membuat timnya kompetitif di akhir musim.
Kekalahan dari Villarreal pada pekan ke-22 La Liga membuat Xavi mengambil keputusan untuk mundur dari Barca.
Barcelona kalah dengan skor 3-5 saat menjamu Villarreal di Stadion Olimpic Lluis Companys pada Minggu (28/1).
Xavi sendiri ditunjuk sebagai pelatih Barcelona pada 2021, ia berhasil mempersembahkan trofi Liga Spanyol pada musim 2022/23 dan Piala Super Spanyol pada 2023.