"Pola pikir itu sangat menentukan, maka harus hati-hati dengan pola pikir. Karena pola pikir bisa menjadi sebuah ucapan, menjadi tindakan, dan akhirnya menjadi kebiasaan. (Ketika berpikir negatif atau pesimis terhadap daerah) kemajuan dan pembangunan sulit dicapai, jadi pola pikir itu berperan penting," kata Rohidin Mersyah di Bengkulu, Kamis.
Masyarakat dan seluruh elemen harus menanamkan bahwa Bengkulu hebat, tak kalah dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia, bahkan Bengkulu memiliki banyak keunggulan yang tentunya harus didorong sejak saat ini.
Dari sisi sumber daya alam Bengkulu dianugerahi kekayaan berlimpah, sektor pertanian, perkebunan peternakan, pertambangan bahkan pariwisata dapat menjadi unggulan provinsi berjuluk Bumi Rafflesia itu.
Hanya saja saat ini berbagai potensi tersebut belum dapat dikelola secara maksimal. Bengkulu butuh membuka akses ke provinsi tetangga yang kini masih bisa dikatakan "terisolasi" karena tanah kelahiran ibu negara pertama Fatmawati Soekarno tersebut dikelilingi oleh gugusan Bukit Barisan.
Pemerintah Pusat pun juga berupaya membuat koneksi Bengkulu lebih baik ke provinsi tetangga dan jalur tengah lintas Sumatra. Pemerintah membangun tol penghubung Bengkulu dengan lintas tengah Pulau Sumatra.
Saat ini 1 dari 3 seksi sudah selesai, dan Pemerintah Provinsi Bengkulu meyakinkan masyarakat bahwa pembangunan 2 seksi tol Bengkulu mulai dilanjutkan setelah proses pesta demokrasi benar-benar rampung.
Semua program pembangunan yang diupayakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Bengkulu itu tentunya dapat terealisasi ketika mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat, dan dukungan masyarakat pastinya dipengaruhi oleh pola pikir yang baik, yakni sama-sama berpikir untuk kemajuan daerah.