Mukomuko (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyiapkan satu unit mesin pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) untuk rumah sakit pratama di Desa Air Buluh, Kecamatan Ipuh.
"Nanti di rumah sakit pratama ada trafo sendiri dari PLN, dan disiapkan mesin listrik tenaga diesel di rumah sakit tersebut," kata Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko Jajad Sudrajat di Mukomuko, Senin.
Pemerintah Kabupaten Mukomuko melalui PT Belimbing Sriwijaya saat ini hampir menyelesaikan pekerjaan pembangunan rumah sakit pratama di Desa Air Buluh, Kecamatan Ipuh.
Realisasi pekerjaan fisik proyek pembangunan rumah sakit pratama di daerah ini tercatat sudah mencapai sekitar 97 persen.
Ia mengatakan, rumah sakit pratama di daerah ini selain membutuhkan jaringan listrik dari PLN, termasuk mesin pembangkit listrik tenaga diesel agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan selama 24 jam.
Untuk itu, katanya, pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp800 juta di APBD perubahan tahun ini untuk pengadaan mesin PLTD untuk rumah sakit pratama di wilayah ini.
Ia menyatakan, meskipun dana yang dikeluarkan untuk rumah sakit pratama termasuk besar, namun itu investasi daerah dan manfaatnya banyak untuk masyarakat.
Ia mengatakan, sebenarnya rumah sakit pratama itu tipe D atau puskesmas plus, makanya kapasitas tempat tidur yang disiapkan itu minimal 30 maksimal 50 tempat tidur.
"Kita mengambil tempat tidur minimal 30 dengan layanan non spesialis tapi memungkinkan untuk membuka layanan spesialis minimal spesialis dasar kandungan, penyakit dalam, dan anak, terus sama bedah," ujarnya.
Untuk pelaksanaan rumah sakit pratama, katanya, yang menjadi permasalahan di dinas ini adalah izin operasional kemudian sumber daya manusia (SDM).
Untuk izin operasional, katanya, menjadi bagian dari sistem yang sudah dilakukan yang sudah dilaksanakan mulai saat ini proses perizinan sudah disiapkan SDM merekrut tenaga sekitar situ dari Kecamatan Ipuh dan Kecamatan Air Rami.
Sementara itu, pemerintah daerah setempat telah menerima dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp61 miliar dari Pemerintah Pusat untuk pembangunan rumah sakit pratama.
Dari anggaran tersebut, sekitar Rp39 miliar dialokasikan untuk pembangunan fisik rumah sakit, sementara Rp22 miliar digunakan untuk pengadaan alat kesehatan.