Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, tahun ini akan menambah penyertaan modal di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) daerah ini, yakni dari yang sebelumnya Rp10,5 miliar menjadi Rp13 miliar.
"Penyertaan modal ke BPR sebelumnya Rp10,5 miliar, Insha Allah tahun ini ada penambahan Rp2,5 miliar, sehingga keseluruhan penyertaan modal ke bank milik daerah ini menjadi Rp13 miliar," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mukomuko Abdiyanto di Mukomuko, Sabtu.
Ia mengatakan, pemerintah daerah setiap tahun menambah penyertaan modal ke BPR agar bank daerah ini dapat mengembangkan bisnisnya dalam bidang perbankan.
Kemudian penambahan penyertaan modal ke BPR agar bank daerah ini bisa berkembang dan punya kontribusi langsung terhadap perekonomian dan akses keuangan untuk masyarakat kecil.
Selain itu, ia berharap, keberadaan BPR di daerah ini bisa berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian para pedagang kecil mikro yang ada di Kabupaten Mukomuko.
Jika bank ini sudah berkembang maka keuntungan yang diperoleh BPR ini diharapkan bisa memberikan kontribusi berupa pendapatan asli daerah (PAD) seperti Bank Bengkulu yang telah memberikan PAD untuk daerah ini.
Ia mengatakan, agar bank ini dapat mengembangkan bisnisnya, pemda belajar tentang cara pengelolaan perusahaan daerah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Jam Gadang Kota Bukit Tinggi, Provinsi Sumatera Barat.
Dari hasil kunjungan tersebut, katanya, ada beberapa pelajaran yang didapat, contoh dari BPR Jam Gadang, mereka menetapkan sistem kerja yang sangat baik sehingga target rencana bisnis tercapai maksimal.
Kemudian, mereka juga punya program jemput bola dimana mereka memiliki petugas untuk diperintahkan menjemput tabungan dan angsutan kredit ke nasabah langsung.
"Ada sebanyak 16 petugas setiap hari yang menjemput tabungan dan kredit nasabah. Kita melihat inovasi luar biasa sehingga mereka punya kekuatan yang nyata di tengah masyarakat di sektor penerima BPR per hari, per minggu jelas," ujarnya.
Ia menambahkan, masing-masing petugas tersebut diberi target sehingga capaian BPR tersebut betul-betul bisa terukur sesuai rencana bisnis.
Kemudian, disusul mereka juga punya program yang cukup bagus, yakni kredit usaha rakyat daerah (KURDA) kerja sama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop).