Jakarta (ANTARA) - Penyedia solusi dan layanan keamanan siber Kaspersky menemukan skema penipuan baru yang menyasar pemilik dan staf hotel dengan mengirim surel palsu guna mencuri data kredensial atau menginfeksi komputer menggunakan malware.
Menurut siaran pers Kaspersky pada Jumat, skema penipuan ini menggunakan surel palsu yang menyamar sebagai korespondensi dari tamu sebelumnya atau calon tamu.
Surel palsu yang sering kali tampak seperti pertanyaan atau keluhan yang sah dikirim ke alamat surel publik hotel atau muncul sebagai permintaan mendesak dari Booking.com untuk menanggapi komentar pengguna yang tidak diawasi.
Baca juga: Polda Sultra imbau waspada modus penipuan online dengan skema segitiga
Baca juga: Polisi tangkap karyawan penjualan mobil eks taksi
Namun, surel tersebut sebenarnya berasal dari penyerang yang berusaha mengelabui karyawan hotel agar membocorkan kredensial atau melakukan pengunduhan malware.
Penipu membuat surel dengan alasan yang masuk akal, membuatnya tampak seperti permintaan atau keluhan pelanggan asli yang membutuhkan penanganan dari staf hotel.
Mengingat berharganya reputasi dalam sektor perhotelan, staf cenderung ingin segera menanggapi surel. Hal ini meningkatkan kemungkinan staf mengklik tautan atau membuka lampiran berbahaya, sehingga jatuh ke dalam perangkap penipu.
Penyerang menggunakan layanan surel gratis seperti Gmail, yang biasa digunakan oleh tamu, untuk mengirimkan surel penipuan mereka sehingga staf hotel susah membedakan pesan sah dan pesan yang berisi ancaman.
Baca juga: Polisi bongkar praktik penipuan jual beli tanah kavling
Baca juga: Polri ingatkan warga waspadai kejahatan siber penipuan email
Surel penipuan yang ditujukan ke hotel umumnya terbagi dalam dua kategori. Kategori pertama mencakup keluhan dari tamu sebelumnya, yang bisa menggambarkan pengalaman negatif seperti staf yang kasar atau ruangan yang tidak bersih, terkadang disertai referensi foto atau video.
Pengiriman surel semacam ini ditujukan untuk meminta staf mengklik tautan atau membuka lampiran yang berisi malware.
Kategori kedua mencakup surel yang isinya meniru pertanyaan dari calon tamu, seperti menanyakan fasilitas, harga, ketersediaan ruang, atau bantuan dalam perencanaan perjalanan.