Kota Bengkulu (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bengkulu telah melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) terhadap 132.001 warga du wilayah tersebut jelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
"Untuk proses coklit yang dilakukan oleh panitia pemutakhiran data pemilih (pantarlih) jelang pilkada telah mencapai 47,885 persen dari total jumlah pemilih di Kota Bengkulu sebanyak 275.664 jiwa atau pemilih," kata Ketua KPU Kota Bengkulu Reyendra Firasad di Bengkulu, Senin.
Baca juga: Bawaslu Bengkulu lakukan klarifikasi terkait paslon melanggar aturan
Ia menyebutkan, selama proses coklit tersebut, anggota pantarlih mendatangi rumah warga untuk mengisi formulir yang telah disiapkan serta data langsung terkoneksi melalui aplikasi e-Coklit.
Berdasarkan hasil sementara, anggota pantarlih banyak menemukan data masyarakat atau pemilih yang pindah alamat, meninggal dunia dan pemilih baru yang memang belum masuk daftar pemilih.
Sementara itu, Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Kota Bengkulu Bambang Meiliansyah berharap agar masyarakat dapat berpartisipasi dan mendukung petugas di lapangan dengan cara memberikan informasi yang benar agar penyusunan data pemilih ini akurat dan mutakhir.
Untuk itu, masyarakat dapat menyiapkan bukti dukung seperti kartu keluarga (KK) dan kartu tanda penduduk (KTP) elektronik dan untuk warga yang telah di data oleh anggota pantarlih untuk memasang bukti coklit di kediaman masing-masing.
Baca juga: Bawaslu Bengkulu gelar penguatan pengawasan jelang Pilkada 2024
"Data hasil coklit ini akan dimutakhirkan menjadi data pemilih sementara (dps) kemudian baru diproses untuk ditetapkan menjadi daftar pemilih tetap (dpt) yang digunakan pada Pilkada 2024," terang Bambang.
Sementara itu, untuk proses pengawasan dan monitoring dilakukan secara digitalisasi oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS), melalui situs web khusus yang dapat memantau persentase laporan pantarlih di lapangan berdasarkan data per RT.
Selanjutnya, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kota Bengkulu melakukan pemantauan dan monitoring berdasarkan data per kelurahan.
"Ada monitoring berjenjang yang terus di laporan setiap hari sehingga setiap hari ada laporan dan koordinasi agar waktu yang ada bisa dimaksimalkan dan tepat sasaran," sebut dia.