Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, Provinsi Bengkulu, pada tahun 2024 menambah sarana dan prasarana penunjang untuk meningkatkan produksi perikanan, terutama kolam ikan air tawar untuk Balai Benih Ikan (BBI).
Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Fitra Juliatmi, di Mukomuko, Senin, mengatakan, pada bidang perikanan tahun ini ada penambahan sarana dan prasarana, yakni pembangunan satu kolam baru dan rehabilitasi kolam rusak di BBI.
"Anggaran untuk pembangunan satu kolam baru sebesar Rp131 juta dan rehabilitasi kolam rusak sekitar Rp400 juta yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tematik," katanya.
Kolam Baru untuk Pembesaran Benih Ikan
Fitra menjelaskan bahwa kolam baru ini akan digunakan untuk "pendederan" atau pembesaran benih ikan air tawar dari ukuran satu hingga dua menjadi ukuran tiga dan seterusnya. Sementara itu, kolam yang direhabilitasi akan digunakan untuk induk ikan. Namun, perbaikan ini hanya bisa dilakukan sesuai dengan kecukupan anggaran.
Anggaran sebesar Rp131 juta akan digunakan untuk pembangunan kolam baru, sementara Rp400 juta akan dialokasikan untuk merehabilitasi kolam yang rusak.
Kembali Aktif Setelah 11 Tahun
Kabar pembangunan kolam ikan tersebut merupakan kabar baik, karena instansi tersebut baru tahun ini kembali mendapatkan penambahan sarana prasarana perikanan setelah 11 tahun. Sejak tahun 2013, tidak ada kegiatan pembangunan atau rehabilitasi di BBI.
Masih Ada Kolam yang Rusak
Sebanyak 19 kolam BBI terdapat di Kecamatan Lubuk Pinang, namun hanya 11 kolam yang masih aktif. Sisanya tidak dapat digunakan karena bocor dan mengalami kerusakan di bagian dinding.
Air Sumur Bor Jadi Andalan
Ketika air irigasi tidak mengalir, Fitra mengatakan pihaknya menggunakan sumur bor dengan mesin penggerak dan penyedot agar produksi ikan tetap berlangsung. Namun, air dari sumur bor memiliki keterbatasan dibandingkan air irigasi.
Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Fitra Juliatmi, di Mukomuko, Senin, mengatakan, pada bidang perikanan tahun ini ada penambahan sarana dan prasarana, yakni pembangunan satu kolam baru dan rehabilitasi kolam rusak di BBI.
"Anggaran untuk pembangunan satu kolam baru sebesar Rp131 juta dan rehabilitasi kolam rusak sekitar Rp400 juta yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tematik," katanya.
Kolam Baru untuk Pembesaran Benih Ikan
Fitra menjelaskan bahwa kolam baru ini akan digunakan untuk "pendederan" atau pembesaran benih ikan air tawar dari ukuran satu hingga dua menjadi ukuran tiga dan seterusnya. Sementara itu, kolam yang direhabilitasi akan digunakan untuk induk ikan. Namun, perbaikan ini hanya bisa dilakukan sesuai dengan kecukupan anggaran.
Anggaran sebesar Rp131 juta akan digunakan untuk pembangunan kolam baru, sementara Rp400 juta akan dialokasikan untuk merehabilitasi kolam yang rusak.
Kembali Aktif Setelah 11 Tahun
Kabar pembangunan kolam ikan tersebut merupakan kabar baik, karena instansi tersebut baru tahun ini kembali mendapatkan penambahan sarana prasarana perikanan setelah 11 tahun. Sejak tahun 2013, tidak ada kegiatan pembangunan atau rehabilitasi di BBI.
Masih Ada Kolam yang Rusak
Sebanyak 19 kolam BBI terdapat di Kecamatan Lubuk Pinang, namun hanya 11 kolam yang masih aktif. Sisanya tidak dapat digunakan karena bocor dan mengalami kerusakan di bagian dinding.
Air Sumur Bor Jadi Andalan
Ketika air irigasi tidak mengalir, Fitra mengatakan pihaknya menggunakan sumur bor dengan mesin penggerak dan penyedot agar produksi ikan tetap berlangsung. Namun, air dari sumur bor memiliki keterbatasan dibandingkan air irigasi.