Jakarta (ANTARA) - Pelatih klub Liga Inggris Brighton & Hove Albion Fabian Hurzeler berharap pemain barunya Matt O'Riley tidak mengalami cedera parah setelah mendapat tekel keras pada laga kontra Crawley Town, Rabu dini hari WIB.
"Saya berharap kondisi Matt tidak seburuk yang terlihat. Kami menunggu perkembangan dan hasil pemindaian cederanya," ujar Hurzeler, dikutip dari laman resmi Brighton di Jakarta, Rabu.
Matthew "Matt" O'Riley, yang didatangkan Brighton dari Celtic pada akhir Agustus 2024, diturunkan sejak menit pertama oleh Hurzeler pada pertandingan putaran kedua Piala Liga 2024-2025 menghadapi Crawley Town.
Namun, baru sembilan menit pertandingan berjalan, O'Riley harus ditarik keluar setelah terkapar di lapangan karena ditekel pemain Crawley Town, Jay Williams.
Tayangan video memperlihatkan Williams melakukan tekel dengan kedua kakinya. Namun, dia tidak mendapatkan kartu kuning atau merah usai melakukan hal itu.
Keputusan wasit Alex Chilowicz yang hanya memberikan peringatan verbal kepada Williams membuat Hurzeler berang.
"Pelanggaran itu seperti membiarkan pemain melakukan tekel semau mereka karena tidak dihukum dengan kartu kuning atau merah. Bagi saya jelas itu kartu merah. Pemain seharusnya tidak bisa menekel seperti itu," kata Hurzeler.
Menurut pelatih berusia 31 tahun itu, para pemain semestinya dapat mengendalikan diri dengan lebih baik di lapangan.
Pesepak bola, Hurzeler menyebut, bisa saja bermain keras dan tanpa ampun, tetapi harus tetap di bawah kontrol.
"Anda tidak bisa mencederai pemain begitu saja. Apalagi (dalam konteks situasi O'Riley-red), tekel itu sudah sangat terlambat," kata dia.
Akan tetapi, secara keseluruhan, Hurzeler menerima gaya permainan lawan yang berasal dari League One, kompetisi yang dua tingkat di bawah Liga Inggris.
Bagi juru taktik termuda di Liga Inggris musim 2024-2025 itu, tipe permainan lawan yang mengandalkan adu fisik untuk menutupi kekurangan teknik memang berisiko menimbulkan benturan yang berujung cedera.
"Kami mau tidak mau harus menghadapi hal itu," tutur Hurzeler.
Sementara terkait performa timnya kontra Crawley Town, pria kelahiran Amerika Serikat itu mengaku tidak terlalu senang meski skuadnya menang dengan skor 4-0.
Gol-gol Brighton dicetak oleh Simon Adingra, Jeremy Sarmiento, Adam Webster dan Mark O'Mahony, yang masuk menggantikan O'Riley.
Menurut Hurzeler, para pemainnya terlalu liar, terlalu banyak membuat kesalahan, pasif, terlalu individual dan tidak memiliki keberanian dengan bola.
"Berdasarkan pengalaman di Jerman, saya mengetahui bagaimana sulitnya melawan tim dari liga yang lebih rendah. Mereka bermain tanpa beban. Pada akhirnya, kami senang dengan hasilnya tetapi tetap terus meningkatkan performa supaya permainan kami terus membaik," ujar dia.