London (ANTARA) - Media arus utama Inggris kembali mendapat sorotan karena pemberitaan bias tentang Gaza sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.
Kritik terbaru muncul terkait dengan pembunuhan bayi baru lahir oleh Israel di Jalur Gaza bulan lalu.
Etika media kembali menjadi pusat perhatian sejak serangan 7 Oktober 2023, dengan banyak pihak yang mengkritik media arus utama karena pejabat dan pendukung Israel terus membuat pernyataan kontroversial tentang situasi bencana di Gaza, di mana jumlah korban tewas telah mencapai lebih dari 40.700 orang.
Baca juga: Utusan PBB kecam jumlah kematian "mengerikan" warga sipil Palestina
Faisal Hanif, seorang analis media di Centre for Media Monitoring (CfMM), mengatakan kepada Anadolu bahwa pemberitaan tentang Gaza memiliki beberapa ciri yang mencolok, termasuk informasi yang menyesatkan dan fakta yang tidak akurat.
Bulan lalu, bayi kembar yang baru lahir tewas dalam serangan Israel di wilayah yang terkepung saat ayah mereka pergi untuk mengambil akta kelahiran mereka.
Bayi kembar berusia empat hari, yang lahir di Deir al-Balah, tewas dalam serangan udara di apartemen orang tua mereka di Gaza tengah.
Namun, beberapa media arus utama, termasuk BBC dan Sky News, memilih untuk tidak menyebutkan "serangan Israel" dalam judul berita mereka di media sosial, memicu reaksi keras dari banyak pengguna yang mempertanyakan "Dibunuh oleh siapa?"
Baca juga: 52 Jurnalis ditahan sejak awal agresi Israel 7 Oktober di Jalur Gaza
"Pemberitaan tentang Gaza memiliki beberapa ciri yang mencolok. Ada beberapa kali publikasi informasi yang menyesatkan dan fakta yang tidak akurat selama 10 bulan terakhir," kata Hanif.
Ia mencatat bahwa beberapa komentator masih merujuk pada klaim bahwa kelompok Palestina Hamas "memenggal bayi," yang telah dibantah sebagai kebohongan.
Hanif menyoroti bahwa ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengangkat isu ini dalam pidatonya di hadapan Kongres AS pada Juli, BBC melaporkannya secara verbatim tanpa memberikan konteks yang diperlukan bagi pembaca bahwa ini sebenarnya tidak benar dan telah ditemukan sebagai fabrikasi oleh jurnalis investigasi.