Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Pasokan beras dari petani lokal di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu menurun karena musim panen yang tidak merata namun tidak mempengaruhi harga di pasar secara signifikan.
"Untuk beras produksi lokal harganya turun tipis dari Rp7.400 menjadi Rp7.350/kg, sedangkan beras kualitas super bertahan," kata seorang pedagang beras di Pasar Panorama Indro, Senin.
Ia menjelaskan, perkembangan harga beras pada tingkat pedagang pengecer di Kota Bengkulu awal pekan ini turun tipis, terutama beras medium IR-64 menjadi Rp7.400 dari sebelumnya Rp7.500/kg.
Dia mengatakan, harga beras itu turun tipis karena ada selisih harga pada tingkat distributor, sedangkan pasokan beras dari petani lokal saat ini cenderung berkurang karena musim panen petani tidak merata.
Selain itu, kualitas beras hasil petani sawah tadah hujan cukup memprihatinkan, disamping terlalu banyak patahan juga nasinya cukup keras, bila dibandingkan beras dari luar Bengkulu.
Untuk harga beras lokal tetap dijual Rp7.350/kg dan beras sejenis dari Lampung dijual pedagang Rp7.400/kg, sedangkan beras jenis super hanya diminati kalangan menengah ke atas.
Seorang petani sawah tadah hujan di wilayah Air Sebakul, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, Poniman mengatakan, produksi beras mereka pada musim tanam 2012 turun akibat serangan hama wereng.
Biasa setiap panen pada areal sawah 0,75 hektare miliknya mendapatkan beras 1,5 ton, namun kali ini turun drastis yaitu sekitar mendapat 600/kg.
Turunnya produksi beras itu, kata dia, selain akibat serangan hama juga akibat pengaruh musim penghujan kurang merata akhir-akhir ini, sehingga beberapa petak sawah gagal panen.
Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Bengkulu Rahman mengatakan, harga beras turun tipis itu karena ada fluktuasi harga pada distributor.
Secara keseluruhan harga beras masih bertahan, namun ada beberapa pedagang menjual beras lebih rendah dari sebelumnya, sedangkan stok cukup banyak.(Z005)
Pasokan beras dari petani lokal menurun
Senin, 4 Juni 2012 14:10 WIB 962