Moskow (ANTARA) - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat menegaskan bahwa badan keamanan Rusia harus mencegah kegiatan intelijen asing, mengidentifikasi mata-mata dan pengkhianat, serta secara aktif memerangi pelaku sabotase dan serangan teroris di negara tersebut.
“Pekerjaan badan intelijen asing harus segera dihentikan, mereka yang melakukan sabotase dan aksi teroris harus dilawan secara aktif, dan mata-mata serta pengkhianat harus diidentifikasi,” kata Putin dalam pesan video pada Hari Keamanan Negara Rusia.
Baca juga: Intelijen: 100 tentara Korut yang dikirim ke Rusia tewas
Kewajiban khusus dalam hal ini ditujukan pada bagian penjaga perbatasan Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), kata sang presiden.
“Tugas Anda adalah terus mengembangkan kemampuan teknis dan mobilitas penjaga perbatasan dan melengkapi mereka dengan personel terlatih. Serta, tentu saja, meningkatkan kerja sama dengan unit militer dan unit badan keamanan lainnya,” kata Putin.
Pemimpin Rusia tersebut juga mencatat efektivitas aktivitas dinas keamanan di wilayah operasi militer khusus Rusia di Ukraina dan di belakang garis musuh, yang memungkinkan Rusia untuk dapat mencapai tujuan operasi tersebut.
Baca juga: Rusia sebut semua pihak yang terlibat pembunuhan Kirilov akan dihukum
Sebelumnya, Letjen Igor Kirilov, kepala Pasukan Pertahanan Radiologi, Kimia dan Biologi angkatan bersenjata Rusia, dan ajudannya tewas dalam ledakan bom di Moskow pada Selasa (17/12) pagi.
FSB pada Rabu (18/12) mengatakan bahwa mereka telah menangkap seorang warga Uzbekistan berusia 29 tahun karena dicurigai menaruh serta meledakkan bom dari jarak jauh.
Tersangka mengatakan kepada penyelidik Rusia bahwa Ukraina menjanjikan kepadanya hadiah sebesar 100.000 dolar AS (sekitar Rp1,6 miliar) serta mengiming-imingi dirinya dengan akses untuk mendapat kewarganegaraan di Uni Eropa.
Sumber: Sputnik-OANA