Kota Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu, Provinsi Bengkulu, akan meresmikan dan mengoperasikan gedung baru Rumah Sakit bersalin Ibu dan Anak Tino Galo (RSTG) yang berada di Kecamatan Muara Bangkahulu pada awal Februari 2025.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu Joni Haryadi Thabrani di Bengkulu, Senin, mengatakan bahwa saat ini tim RSTG tengah melakukan persiapan untuk melengkapi fasilitas di gedung baru.
"Untuk RSTG saat ini lagi persiapan pindah ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan melengkapi fasilitas pendukung lainnya agar pelayanan bisa maksimal. Untuk peresmian RSTG akan dilaksanakan pada awal Februari 2025," ujar dia.
Ia menyebutkan bahwa Pemkot Bengkulu juga telah menganggarkan dana sebesar Rp7,90 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2025 untuk operasional dan pembangunan pagar RSTG.
"Untuk RSTG dialokasikan untuk pembangunan pagar dan aksesoris sebesar Rp900 juta dan Rp7 miliar untuk gaji dan operasional rutin," kata dia.
Sementara itu, saat ini, RSTG Kota Bengkulu telah terakreditasi C dari Kementerian Kesehatan dan ditargetkan akan menjalin kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada tahun ini (2025).
Sebelumnya, pada 2024 Pemkot Bengkulu menganggarkan dana sebesar Rp17 miliar dari dana alokasi khusus (DAK) fisik dari pemerintah pusat untuk membangun empat gedung baru Rumah Sakit Bersalin Ibu dan Anak Tino di wilayah tersebut.
Pembangunan empat gedung tersebut terdiri gedung instalasi gawat darurat (IGD), gedung perawatan, gedung penunjang dan gedung sarana yang berada di bekas terminal Sungai Hitam Kota Bengkulu.
Sementara itu, pihaknya juga melakukan penambahan alat kesehatan (alkes) dengan menggunakan anggaran DAK fisik, sedangkan untuk tenaga kerja/SDM belum ada penambahan dan masih memaksimalkan tenaga kesehatan yang ada saat ini berjumlah 92 tenaga kesehatan.
Dengan adanya pembangunan gedung baru RSTG dapat mengakomodir sejumlah kebutuhan seperti ruang UGD, ruang radiologi, ruang rawat inap ruang laboratorium hingga farmasi yang terintegrasi serta dapat menunjang berbagai kebutuhan bidang lainnya dalam melayani pasien.*