Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyampaikan bahwa Pusat Data Nasional (PDN) ditargetkan sudah bisa beroperasi pada akhir Maret 2025.
"Insya Allah, tolong mohon doa, itu mungkin di akhir Maret sudah bisa running," kata Meutya di Jakarta, Senin.
"Jadi, yang kami lakukan selama dua bulan ini adalah mempersiapkan hal tersebut bisa berjalan menuju target di bulan Maret," kata dia.
Meutya mengemukakan bahwa Indonesia akan memiliki sistem pusat data yang lebih baik dari sebelumnya setelah pembangunan Pusat Data Nasional di Cikarang, Jawa Barat, rampung.
Dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI pada awal November 2024, Meutya menyampaikan bahwa pengoperasian PDN kemungkinan lebih lambat dari rencana awal pada Januari 2025.
Ia juga mengatakan bahwa selanjutnya lokasi PDN semestinya tidak disampaikan kepada publik demi keamanan.
"Kita sudah tahu posisi satu itu ada di Cikarang. Berikutnya kami mohon izin Pak Ketua dan para pimpinan untuk posisi data nasional lainnya nanti tidak mungkin kita sampaikan ke publik," katanya.
"Karena ini bersifat juga terhadap kerawanan atau menjaga national interest (kepentingan nasional). Jadi untuk Komisi I saja nanti mungkin bisa kita jelaskan," ia menambahkan.
Pembangunan Pusat Data Nasional merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memperkuat kedaulatan digital serta mendukung percepatan transformasi digital di berbagai sektor di Indonesia.
PDN Cikarang akan menjadi pusat data pertama yang dimiliki oleh pemerintah.
Dengan hadirnya pusat data tersebut, data-data lintas kementerian dan lembaga pemerintah yang saat ini masih terpisah-pisah akan bisa diintegrasikan.
Kehadiran pusat data nasional diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan data pemerintahan dan penyelenggaraan layanan digital bagi masyarakat.