Kota Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu, Provinsi Bengkulu menganggarkan dana sebesar Rp2,7 miliar guna mendukung sejumlah program untuk pencegahan dan penanganan kasus stunting di wilayah tersebut.
"Memang benar terdapat alokasi dana dari pemerintah pusat ke Pemerintah Kota Bengkulu yang nanti disalurkan lagi seluruh puskesmas," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu Joni Haryadi Thabrani di Bengkulu, Kamis.
Ia menyebutkan bahwa anggaran sebesar Rp2,7 miliar tersebut akan digunakan oleh puskesmas dengan melibatkan para kader kesehatan dan pendamping keluarga yang berada di seluruh kelurahan di Kota Bengkulu untuk pembelian makanan dan gizi tambahan bagi balita dan anak-anak yang dalam pengawasan.
Untuk pembelian makanan sehat dan bergizi tersebut akan dikhususkan untuk anak usia di bawah tiga tahun, hal tersebut dilakukan guna mendukung dan menciptakan generasi yang sehat serta cerdas.
"Program penanganan stunting ini fokus pada anak usia di bawah tiga tahun. Jadi orientasinya lebih kepada program makanan tambahan, suplemen gizi balita serta remaja putri," sebut dia.
Joni menambahkan, dengan melibatkan seluruh tim pendamping keluarga sehat dan kader kesehatan diharapkan dapat memperkuat kolaborasi kerja Dinkes Kota Bengkulu dengan seluruh pihak terkait, salah satunya yaitu Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB)
Pemkot Bengkulu menargetkan pada 2025 dapat menurunkan angka stunting di wilayah tersebut sebanyak 4 persen.
Berdasarkan data hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 prevalensi stunting di Kota Bengkulu mengalami penurunan signifikan yaitu pada 2022 12,9 persen menjadi 6,7 persen pada 2023.
Untuk itu, Pemkot Bengkulu menargetkan angka stunting bisa turun menjadi empat persen pada 2025 dengan harapan besar mencapai zero stunting atau nol kasus stunting.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Bengkulu Dewi Dharma menyebutkan bahwa penurunan angka stunting tersebut merupakan hasil dari upaya terkoordinasi dan terintegrasi yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
"Penurunan ini adalah hasil kerja keras bersama, mulai dari edukasi gizi hingga pendampingan kesehatan untuk keluarga berisiko stunting," ujar dia.
Untuk upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dan pihak terkait dalam menekan stunting yaitu memberikan edukasi terkait gizi, kebersihan lingkungan yang dimulai sejak calon pengantin hingga balita.
Serta sejumlah program pendukung lainnya seperti penyuluhan kesehatan, pemberian asupan gizi tambahan, dan kolaborasi dengan perguruan tinggi, media, pihak swasta, Baznas, serta masyarakat menjadi langkah strategis yang diterapkan.
Untuk itu, Dewi optimistis jika angka stunting di Kota Bengkulu akan turun sesuai dengan target yang ditetapkan.