Bengkulu (ANTARA) - Ketika mendengar tanggal 14 Februari, yang terlintas di benak banyak orang mungkin adalah Hari Valentine atau hari kasih sayang. Hari ini biasa diperingati dengan memberikan hadiah, bunga, atau menghabiskan waktu bersama pasangan. Namun, berbeda dengan Korea Selatan, ada tanggal lain yang juga istimewa, terutama bagi mereka yang belum memiliki pasangan.
Setiap tahun, pada 14 April, Korea Selatan memperingati Black Day. Dilansir dari @gogohanguk, Kamis (13/2/2025), Black Day merupakan perayaan bagi para jomblo atau mereka yang belum memiliki pasangan.
Bagi sebagian orang, Hari Valentine bisa menjadi momen yang cukup berat karena banyak orang di sekitar mereka merayakan dengan penuh kasih sayang. Sebagai respons terhadap perasaan terpinggirkan ini, kaum jomblo di Korea Selatan menciptakan tradisi yang dikenal sebagai Black Day.
Di negara tersebut, Black Day menjadi fenomena budaya yang menunjukkan sikap humoris terhadap kesendirian. Meskipun terdengar menyedihkan, banyak jomblo yang melihatnya sebagai cara untuk menerima kenyataan dan merayakan kebebasan mereka tanpa tekanan sosial.
Bagaimana Cara Merayakan Black Day?
Pada Black Day, kaum jomblo biasanya berkumpul dengan teman atau keluarga sambil mengenakan pakaian serba hitam. Di hari ini, mereka menikmati jjajangmyeon, hidangan mi dengan saus kacang hitam yang menjadi comfort food bagi mereka. Mi ini dianggap sebagai santapan yang cocok untuk menghibur hati yang sedang sedih. Selain itu, mereka juga biasanya menikmati kopi sebagai pendamping makanan.
Dari Kesepian Menjadi Ajang Seru
Meskipun awalnya terdengar menyedihkan, Black Day justru berkembang menjadi perayaan yang menyenangkan. Banyak kafe dan restoran mengadakan promo spesial bagi jomblo, bahkan beberapa acara pencarian jodoh juga digelar.
Di Korea Selatan, tanggal 14 sering kali dijadikan momen perayaan, baik dalam bentuk hari spesial maupun hari libur nasional. Black Day pun menjadi salah satu tradisi unik yang membedakan budaya Korea Selatan dalam menyikapi perayaan kasih sayang.