Jakarta (ANTARA Bengkulu) - Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengkritik tajam rencana Kementerian Kesehatan membagi-bagikan kondom kepada kelompok seks berisiko menularkan penyakit atau berisiko memicu kehamilan yang tidak direncanakan.
Saat memberikan sambutan pada peringatan Harlah Ke-66 Muslimat NU di Istora Senayan, Jakarta, Selasa, Khofifah mengatakan bahwa persoalan yang melanda bangsa ini adalah kemerosotan moral, dan bagi-bagi kondom bukan satu penyelesaian masalah.
"Yang jelas bagi-bagi kondom tidak akan selesaikan masalah moral di Indonesia," kata Khofifah.
Selain itu, program tersebut juga dinilainya tidak sinkron dengan program kementerian lain yang mengarah pada pembangunan moral dan karakter.
Khofifah mengungkapkan, Kementerian Agama telah memprogram gerakan Magrib mengaji, sementara Kementerian Pendidikan Nasional dan Kebudayaan telah menyiapkan pedoman pendidikan karakter.
"Ini jelas merusak orkestra pembangunan kita karena program yang satu bertentangan dengan program yang lain," kata Menteri Pemberdayaan Perempuan era Presiden Abdurrahman Wahid itu.
Dalam acara yang dihadiri Menteri Agama Suryadharma Ali, Menpera Djan Faridz dan Ketua Umum PBNU K.H. Said Aqil Siroj tersebut, Khofifah menegaskan bahwa masalah kemerosotan moral sudah sangat memprihatinkan.
Khofifah mengatakan, berdasar data yang yang "up date" Muslimat NU pada tahun 2011, ada lima juta perempuan menggugurkan kandungan, sebagian besar berusia 16 tahun ke bawah, yakni mencapai 62 persen.
"Persoalan umat yang sudah seperti ini jangan dijawab bagi-bagi kondom bagi remaja kita. Akan tetapi, bagaimana kita ikhtiar luar biasa agar ada iman dan takwa yang tertanam pada anak-anak kita," katanya.(ant)