Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto menyatakan warisan terbesar sebuah pemerintahan bukan sekadar infrastruktur fisik, melainkan sistem yang menjamin kebutuhan dasar rakyat, seperti pangan, energi, dan air.
Kepala Negara dalam sesi wawancara Presiden dengan tujuh jurnalis di siaran TVRI yang diikuti di Jakarta, Selasa, menyatakan pemenuhan kebutuhan dasar tersebut menjadi fokus pemerintah dalam 150 hari kerja Kabinet Merah Putih.
"Monumen yang terhebat dari suatu pemerintahan adalah kalau dia bisa meninggalkan suatu sistem fundamental yang menjamin pangan, menjamin energi, menjamin air, dan di ujungnya lapangan kerja, pendidikan, kesehatan. Itu monumen yang terbaik menurut saya," kata Presiden Prabowo.
Dalam percakapan yang berlangsung terbuka tersebut, Kepala Negara menekankan pentingnya pembangunan yang berlandaskan pada kebutuhan paling fundamental bagi masyarakat.
Menurutnya, sejarah telah menunjukkan bahwa kekuatan suatu negara sangat ditentukan oleh kemampuannya menjamin pasokan pangan bagi rakyatnya.
Pemerintah, kata Presiden Prabowo, tidak akan dapat bertahan jika tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar warganya.
“Pemerintah jatuh bangun itu kuncinya di pangan. Bisa nggak memberi, menjamin pangan untuk rakyatnya?” ujar Presiden Prabowo.
Presiden Prabowo juga menyampaikan bahwa pembangunan harus dilakukan secara bertahap dan bertumpu pada fondasi yang kokoh. “Sama seperti kita membangun suatu gedung. Fondasinya harus kuat,” katanya.
Meskipun demikian Presiden Prabowo tidak menafikan pentingnya pembangunan infrastruktur fisik, sebagai pelengkap dari sistem yang lebih besar dan mendasar.