Jakarta (Antara) - Presiden Joko Widodo meminta masukan dari Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) terkait keberagaman dan toleransi di Indonesia.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, mengatakan perwakilan PGI dan KWI diundang ke Istana Presiden.
"Pak Presiden meminta masukan kepada KWI maupun PGI, apa yang selama ini digelisahkan. Jadi yang digelisahkan ya tentang multikulturalisme, peran pendidikan, revolusi mental," kata Pratikno.
Dalam pertemuan itu, Pratikno yang turut mendampingi Presiden Jokowi, menjelaskan perlu dikuatkan di Indonesia tentang revolusi mental.
"Dikatakan, perlu dikuatkan revolusi mental, perlu dikuatkan pemantapan Pancasila, mendukung tentang dibentuk unit kerja untuk pemantapan Pancasila," katanya.
Ia menegaskan tidak ada pembicaraan yang lebih spesifik atau mengenai kasus yang sedang ramai berkembang termasuk penodaan agama dan organisasi massa yang meresahkan.
Terkait masalah ormas (ormas) yang dianggap menjadi organisasi biang kerusuhan, Pratikno menyampaikan pandangan Presiden bahwa seluruhnya harus sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Presiden mengatakan, ini penindakan bergantung pada hukum, sesuai hukum berlaku. Presiden itu taat hukum," kata Pratikno lagi.***2***