Mukomuko (Antara) - Pejabat Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan sejak tahun 2016 sampai sekarang mayoritas yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di daerah itu adalah para pelajar SMP dan SMA setempat
"Tahun lalu sebanyak 10 kasus KDRT dan empat kasus tahun ini. Mayoritas pelajar SMP dan SMA yang menjadi korban dalam kasus KDRT tersebut," kata Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak Kabupaten Mukomuko, Mahyudin, di Mukomuko, Senin.
Sedangkan pelaku KDRT ini, ungkapnya, adalah orang terdekat pelajar tersebut, yakni orang tua dan teman dekat atau pacarnya.
Menurutnya, berbagai faktor yang menjadi penyebab banyak pelajar setempat yang menjadi korban KDRT di daerah itu, yakni pergaulan bebas dan minimnya pengetahuan pelajar tentang kesehatan reproduksi.
Untuk itu, ia menyatakan, pihaknya akan melakukan pendekatan preventif melalui penyuluhan tentang bahaya sek bebas kepada pelajar SMP dan SMA di daerah itu.
"Sebelum ada kasus kita preventif melalui penyuluhan tentang bahaya sek bebas kepada pelajar," ujarnya.
Ia mengatakan, instansi itu akan memberikan materi tentang kesehatan reproduksi, bahaya sek bebas. Kegiatan ini bekerjasama dengan berbagai pihak untuk menyampaikan materi terkait kesehatan reproduksi disampaikan oleh petugas dinas kesehatan setempat.
Selain itu, katanya, petugas dinas kesehatan setempat yang memberikan materi bahaya sek bebas di luar nikah kepada pelajar.
Instansi itu menggandeng polisi untuk menyampaikan materi terkait aturan yang mengatur tentang kekerasan dalam rumah tangga dan hukumannya.***2***
Mayoritas Pelajar Mukomuko Jadi Korban KDRT
Selasa, 25 April 2017 2:33 WIB 1607