Mukomuko Bengkulu (ANTARA) - Hampir semua petani di Kecamatan Selagan Raya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, saat ini sudah menerapkan tanam padi dengan metode jajar legowo guna meningkatkan produktivitas gabah kering panen.
"Hampir semuanya sudah pakai jajar legowo, hanya beberapa petani saja yang masih pakai jajar tegel," kata Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Selagan Raya Sugianto di Mukomuko, Kamis.
Metode jajar legowo di Kecamatan Selagan Raya sekarang itu sudah tidak asing lagi, mungkin lima atau 10 tahun yang lalu petani di wilayah ini tidak memakai metode jajar legowo, tetapi akhir-akhir ini rata-rata sudah pakai jajar legowo, walaupun belum semuanya.
Dia menjelaskan, perbedaan dua metode pertanian, yakni jajar legowo dengan jajar tegel itu terletak pada cara mengatur jarak antar baris tanaman padi sawah.
Kalau jajar tegel itu jarak antar baris dalam baris itu sama, misalnya 25x25 atau 24x24, sedangkan jajar legowo misalnya 2 dan 1 contohnya ada dua baris, dua baris, lalu satu sela atau celah, misalnya lagi jarak 3 dan 1 contohnya tiga baris sama, lalu satu baris celah.
Metode jajar legowo ini bisa memakai semua jenis padi, dan petani di Kecamatan Selagan Raya menggunakan berbagai jenis benih padi seperti MR, inpari, dan benih padi bantuan pemerintah seperti mikongga.
Dia menjelaskan, banyak faktor yang menyebabkan petani menggunakan metode jajar legowo, selain mereka mendapatkan informasi dari PPL, sekarang ini masyarakat bisa mengakses media sosial terkait teknologi pertanian.
Dari media sosial tersebut, petani bebas mencari informasi mengenai teknologi pertanian dan mereka mencari informasi soal teknologi pertanian yang hasilnya paling tinggi.
Kendati demikian, kata dia, produksi gabah kering panen petani di Kecamatan Selagan Raya masih tergolong rendah dibandingkan dengan produksi petani di Kecamatan Lubuk Pinang.
"Produksi gabah kering petani di Kecamatan Selagan Raya sebelumnya berkisar 4-5 ton per hektare (ha)," ujarnya.
Sementara itu, aktivitas penanaman padi di Kecamatan Selagan Raya masih berlangsung, sampai sekarang berkisar 500 dari 600 ha lebih sudah ditanam padi terhitung sejak bulan Agustus 2025.
Pada bulan September 2025 ini masih ada lagi aktivitas penanaman padi di semua lahan pertanian berkisar 600 ha lebih.
"Insya Allah, bulan September tahun ini semua lahan sawah di Kecamatan Selagan Raya bisa tertanam semua," demikian Sugianto.
