Jakarta (ANTARA) - Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat melakukan pertemuan dengan Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman di Kantor Penasihat Khusus Presiden, Jakarta, Rabu.
Pertemuan ini secara khusus membahas upaya kolaborasi untuk memperkuat nilai-nilai bela negara dan persatuan bangsa, sekaligus menegaskan kontribusi pers dalam isu pertahanan nasional di tengah dinamika informasi yang semakin kompleks.
Ketua Umum PWI Pusat Akhmad Munir menyampaikan bahwa insan pers mengemban tanggung jawab besar dalam menjaga keutuhan bangsa.
Ia juga menyoroti pentingnya peran PWI sebagai penjaga moral profesi di tengah derasnya arus informasi.
"PWI ingin menjadi garda terdepan menjaga integritas dan etika profesi. Kita tidak boleh kalah oleh derasnya arus informasi digital yang sering kali menyesatkan publik," kata Munir.
Munir menambahkan melalui karya jurnalistik yang mendidik dan beretika, insan pers dapat memperkuat semangat kebangsaan, menumbuhkan kecintaan pada tanah air, dan meneguhkan persatuan bangsa.
Dalam rangka mewujudkan tanggung jawab ini, Munir memaparkan rencana PWI untuk menyusun program bersama yang fokus pada peningkatan peran aktif pers dalam menjaga keutuhan bangsa.
"Kami ingin agar wartawan semakin berperan aktif dalam menjaga persatuan bangsa dan harmoni sosial di tengah masyarakat," lanjut Munir.
Menanggapi inisiatif PWI, Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional Dudung Abdurachman menyambut baik rencana tersebut dan menyatakan sepakat dengan krusialnya peran wartawan dalam membangun kesadaran bela negara.
"Media dan wartawan dapat membentuk opini publik yang sehat serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dari banyaknya informasi yang sering memecah belah," ujar mantan Kepala Staf Angkatan Darat ini.
Dudung menegaskan dukungan penuhnya terhadap langkah PWI Pusat menjadikan nilai-nilai kebangsaan sebagai fondasi dalam pengembangan kapasitas wartawan.
