Bengkulu (Antara) - Pejabat Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu menyebutkan sebanyak 16 pantai di daerah itu mengalami abrasi dan mendesak untuk diselamatkan.
"Ada 16 pantai yang mengalami abrasi parah akibat degradasi wilayah pesisir, terutama akibat kerusakan hutan pantai dan kenaikan muka air laut," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu, Ivan Syamsurizal di Bengkulu, Rabu.
Saat konsultasi publik dokumen awal Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K), Ivan mengatakan kawasan-kawasan pantai yang tergerus abrasi tersebut antara lain pantai Desa Padang Bakung, Pantai Pasar Bawah, Pantai Maras, Pantai Berkas, Pantai Muara Kinal, Pantai Pasar Bintuhan, Pantai Tapak Paderi, Pantai Air Padang.
Berikutnya Pantai Air Selolong, Pantai Ujung Palik, Pantai Desa Lubuk Rami, Pantai Desa Lubuk Tanjung, Pantai Desa Raja, Pantai Desa Air Rami, dan Pantai Air Dikit.
Sebagian besar pantai yang kondisinya kritis itu berada di sepanjang jalan lintas barat yang mengancam ruas jalan yang menghubungkan Bengkulu-Lampung dan Bengkulu-Sumatera Barat.
"Sedikitnya 49 kilometer jalur lintas barat di Provinsi Bengkulu kondisinya semakin kritis akibat abrasi," ucapnya.
Menurut Ivan, laju abrasi pantai di daerah ini diperkirakan mencapai rata-rata empat meter per tahun.
Daratan yang tergerus lanjut Ivan berdampak negatif bagi daratan karena memicu instrusi air laut yaitu merembesnya air laut ke arah daratan hingga mengakibatkan kualitas air tawar atau sumur warga menurun.
Karena itu, penyusunan RZWP3K akan memasukkan kebijakan preservasi dan konservasi ekosistem penting di wilayah pesisir, seperti mendata dan menetapkan kawasan konservasi hutan mangrove.***1***
16 Pantai Di Bengkulu Tergerus Abrasi
Rabu, 8 November 2017 18:10 WIB 9805