Mukomuko (Antara) - Seorang petani di Desa Pulau Makmur, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menghibahkan lahan yang masuk dalam areal persawahan untuk lokasi pembangunan embung untuk pengairan sawah tadah hujan di wilayah tersebut.
"Petani menghibahkan lahannya berukuran 25 X 45 meter kepada pemerintah daerah setempat. Petani menghibahkan lahannya untuk kepentingan pembangunan embung di wilayah ini," kata Kepala Desa Pulau Makmur, Kecamatan Ipuh, Ramli di Mukomuko, Kamis.
Pemerintah setempat melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa tahun 2017 mengusulkan pembangunan embung untuk pengairan sawah tadah hujan milik petani setempat kepada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Ramli menyatakan meskipun lokasi pembangunan embung berada di desa itu, tetapi manfaat embung tersebut untuk pengairan sawah milik warga lima desa di Kecamatan Ipuh.
"Lokasinya saja di desa kami, tetapi embung itu untuk kepentingan bersama," ujarnya.
Ia berharap pada tahun 2018 ada pembangunan embung untuk pengairan sawah tadah hujan milik petani setempat dan sawah petani empat desa di Kecamatan Ipuh.
Ramli menyatakan embung tersebut berfungsi untuk menampung air yang dibutuhkan untuk pengairan sawah yang tidak ada air saat musim panas di wilayah itu.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mukomuko Saroni sebelumnya mengatakan instansinya telah menyampaikan proposal usulan pembangunan embung kepada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Pihak Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi minta pemerintah daerah membuat rencana anggaran biaya (RAB) pembangunan satu unit embung di daerah itu.
Ia menyatakan, instansinya menggunakan jasa konsultan perencanaan dalam membuat RAB pembangunan satu embung di daerah itu.
Setelah itu instansinya akan menyampaikan kebutuhan anggaran pembangunan embung untuk pengairan sawah tadah hujan di daerah itu.***3***
Petani Mukomuko hibahkan lahan untuk pembangunan embung
Kamis, 28 Desember 2017 15:45 WIB 739