Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Pelabuhan Indonesia II Bengkulu akan membangun kantong penampung pasir diluar alur pelabuhan, untuk menekan tingkat sidmentasi yang cukup deras saat ini.
Pembangunan kantong pasir itu memerlukan biaya ratusan miliar rupiah, disamping memperpanjang pemecah gelombang yang saat ini baru sekitar 150 meter, kata Direktur Teknik Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Frialdi di Bengkulu, Senin.
Pada ekspose dengan Komisi V DPR-RI, Ia menjelaskan, saat ini pelindo sedang melakukan pengerukan pasir 600.000 meter kubik pada alur masuk pelabuhan, setelah tahun lalu baru dikeruk 3,5 juta meter kubik pasir.
Sidmentasi pasir masuk alur pelabuhan itu setiap hari sekitar 2.000 meter kubik, namun pada musim angin kencang dan gelombang tinggi bisa mencapai 2.500 meter kubik per hari.
Untuk mengatasi kendala tersebut, pihaknya mohon kepada anggota Komisi V DPR-RI untuk menyetujui anggaran dana yang diajukan untuk pengetasi sidmentasi di pelabuhan Pulau Baai Bengkulu tersebut. Pelabuhan laut Pulau Baai Bengkulu, katanya, nomor dua terbesar pelabuhan laut di wilayah Barat setelah Teluk Bayur, Padang, namun berbeda kondisinya pelabuhan laut Bengkulu sangat rawan sidementasi.
General manager Pelindo II Bengkulu Nurhikmad mengatakan, kedalaman alur pelabuhan laut Bengkulu saat ini minus 10 meter air pasang terendah (LWS).
Dengan kedalaman tersebut biasa dilalui kapal berbobot 40 ribu ton dan bersandar serta melakukan muat barang di dermaga samudra setempat. Ketua Komisi V DPR-RI Nusyirwan Soejono mengharapkan, pelabuhan laut Bengkulu dapat dimanfaatkan untuk mengakut produksi perkebunan, pertanian dan pertambangan di wilayah itu.
"Kami akan upayakan untuk menyetujui anggaran yang dibutuhkan untuk mengatasi sidmentasi di pelabuhan Pulau Baai Bengkulu," ujarnya.(Z005)
Pelindo bangun kantong penampung pasir tekan sidementasi
Senin, 23 Juli 2012 15:16 WIB 1169