Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Para nelayan tradisional di Kota Bengkulu mengeluhkan pencemaran pesisir yang dipenuhi bongkahan batu bara yang terbawa dari aliran Sungai Air Bengkulu.
"Batu bara memenuhi pesisir, ikan semakin menjauh," kata David, nelayan tradisional di Kelurahan Pondok Besi, Kota Bengkulu, Rabu.
Ia mengatakan pencemaran batu bara tersebut terjadi dalam beberapa tahun terakhir dan tidak ada upaya penanggulangan dari pemerintah daerah.
Karena itu, ia mengharapkan kandidat calon wali kota dan wakil wali kota Bengkulu yang maju dalam pemilihan kepala daerah pada Juni 2018 mendatang dapat mengatasi persoalan pencemaran laut.
Selama ini menurut David, tidak ada upaya menanggulangi pencemaran pesisir dari butiran batu bara yang memenuhi pesisir.
Bahkan menjadi pemandangan sehari-hari di mana ratusan orang menjadikan pengumpulan limbah batu bara tersebut sebagai mata pencaharian baru.
"Apalagi saat musim badai, butiran halus hingga bongkahan sebesar bola kasti memenuhi tepi pantai," ucap dia.
Kondisi ini menurut David membuat para nelayan pinggir tak lagi mendapatkan ikan dan dipaksa melaut lebih jauh ke tenga samudera.
Sementara Staf Kajian dan Kampanye Kanopi Bengkulu, Olan Sahayu mengatakan kondisi sungai Air Bengkulu menjadi sorotan para aktivis lingkungan bagi kandidat calon wali kota dan wakil wali kota yang merebut kursi kepemimpinan di Kota Bengkulu.
"Kami menantang para kandidat untuk berani membersihkan Sungai Air Bengkulu dari limbah batu bara," kata Olan.
Saat ini, kata dia, sejumlah aktivis lingkungan sedang mempelajari rekam jejak para kandidat untuk mengetahui keberpihakan para kandidat terhadap perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup.
Nelayan keluhkan pencemaran batu bara ke laut
Rabu, 4 April 2018 16:26 WIB 1518